Oleh : Siti Rima Sarinah
Walikota Bogor Bima Arya menerima mandat sebagai Chairman Asian Mayors Forum yang akan digelar tahun depan di Phnom Penh Kamboja. Bima yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) itu menyebut, Asian Mayors Forum akan membahas banyak hal, seperti tata kelola keuangan untuk pembangunan perkotaan, pendekatan menyeluruh untuk Kota Cerdas, Kota Tangguh dan Kota Berkelanjutan. (detiknews, 04/12/2022)
Asian Mayors Forum adalah pertemuan antar Walikota, perwakilan pemerintah daerah dan asosiasi pemerintah daerah dari semua negara anggota ASEAN. Forum ini membahas banyak isu seputar perkotaan, terkait kebencanaan, smart city dan pencapaian SDGs dari masing-masing kota, juga memberikan gambaran dari praktik terbaik kota-kota di ASEAN terkait tema-tema tersebut.
Forum ini dibuat dalam rangka menjaga agar para kepala daerah tidak keluar dari jalur sistem kapitalisme yang diusung masing-masing negara. Namun dapat dilihat bahwa di daerah masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan. Sebagai contoh di Kota Hujan Bogor, masih banyak masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni (rutilahu), banyak sekolah yang ambruk karena bangunan yang sudah tua dan tidak terurus, beberapa wilayah rentan bencana banjir dan tanah longsor, dan banyaknya jumlah pengangguran pun masih menjadi PR besar bagi pemerintah daerah. Ini hanya sebagian dari sekian banyak permasalahan hidup yang dialami warga Kota Bogor.
Kota Berkelanjutan versi SDGs dapat diartikan sebagai kota yang mampu bertahan akibat tekanan perubahan ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya. Padahal pada faktanya persoalan yang ada justru muncul akibat penerapan sistem kapitalis yang sedang menguasai negeri ini, juga negeri-negeri ASEAN. Sistem ekonomi kapitalis hanya memandang seluruh aspek kehidupan dengan satu arah pandang tertentu yaitu materi.
SDGs telah menjadi arus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). SDGs menjadi roadmap yang diklaim sebagai peta jalan Indonesia untuk menjadi negara maju. Padahal, ini hanyalah harapan palsu dan menjadi jebakan untuk semakin menguatkan cengkeraman ekonomi kapitalis di negeri-negeri muslim.
Harapan menjadi negara maju ala SDGs tidak akan pernah terwujud, sebab yang menjadi asas dari kapitalisme adalah kemanfaatan. Apapun akan dilakukan agar kemanfaatan tersebut dapat diperoleh. SDGs salah satu dari sekian banyak jebakan Barat untuk terus memangsa negeri-negeri muslim yang memiliki kekayaan yang melimpah ruah. Pejabat negara pun berjalan sesuai arahan dari mereka.
Selama Indonesia dan negeri-negeri muslim masih bernaung di bawah sistem kapitalisme, maka menjadi negara maju dan sejahtera hanyalah mimpi disiang bolong. Takkan mungkin terwujud. Sebaliknya, justru kekayaan negeri-negeri muslim mereka kuasai dengan dalih investasi yang sesungguhnya hanya memberi keuntungan kepada para kapitalis tersebut.
Allah Swt. telah memperingatkan kaum muslim dalam firman-Nya, ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang mereka sembunyikan adalah lebih besar lagi” (TQS Ali Imron: 118)
Sudah selayaknya Indonesia menjadi negara yang besar dan memiliki kekuatan asalkan berlepas diri dari membebek kepada kapitalisme. Sebagai negeri muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengukuhkan diri sebagai negara kuat dan mandiri dengan menjadikan Islam sebagai ideologi negaranya. Islam adalah ideologi yang sahih. Islam bukan hanya sekedar agama ritual, melainkan pandangan hidup yang memiliki aturan sempurna karena berasal dari zat yang maha sempurna pemilik dan pencipta manusia dan alam semesta.
Negara yang mandiri menurut syariat adalah negara yang mampu menyelesaikan problematika yang dihadapi oleh negara, baik dalam konteks politik dalam negeri maupun luar negeri, berdasarkan ideologi yang dianutnya. Negara yang menganut ideologi Islam menjadikan akidah Islam sebagai fikrah dan thariqah untuk menetapkan seluruh kebijakan politiknya. Dan yang mampu mewujudkan konsep negara seperti ini, tak lain hanyalah khilafah. Khilafah akan mencetak para penguasa (khalifah dan jajarannya) yang sangat memahami tupoksinya sebagai pelayan umat. Rasululah Saw. bersabda, "Imam/khalifah adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat yang diurusnya” (HR. Bukhari).
Dalam mengurusi urusan umat, maka Khalifah hanya menyandarkan keputusan/ kebijakannya berdasarkan akidah Islam. Sebagai negara yang kuat dan mandiri, khilafah tidak akan terpengaruh ataupun berjalan di bawah tekanan ataupun arahan negara manapun. Khilafah tidak akan pernah menerapkan program-program asing sebagaimana roadmap SDGs, yang hanya akan menyusahkan rakyat dan merugikan negeri-negeri muslim.
Sementara untuk aktivitas politik luar negerinya, khilafah menetapkan dakwah dan jihad sebagai kebijakannya. Khilafah akan memetakan mana negara yang termasuk kafir harbi hukman (negara yang terikat perjanjian dan tidak diperangi) dan kafir harbi fi’lan (negara yang secara nyata memerangi Islam dan kaum muslimin). Dari sinilah khilafah mampu menentukan mana kawan dan mana lawan.
Dengan demikian mewujudkan negara yang kuat, maju, mandiri dan berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan bagi khilafah. Menjadi negara yang indepen, terbebas dari berbagai bentuk cengkeraman, penjajahan dan intervensi global asing, baik melalui perjanjian bilateral, multilateral ataupun keterikatan terhadap aturan yang dibuat negara lain. Justru negara-negara asing inilah yang akan tunduk dan gentar dalam menghadapi khilafah. Khilafah muncul sebagai peradaban maju nan agung yang mampu menjadi mercusuar bagi negara lain.
Jelaslah sudah bahwa khilafahlah satu-satunya solusi tuntas yang dibutuhkan oleh umat dan dunia saat ini, bukan yang lain. Ratusan tahun lamanya dalam rentang sejarah yang sangat panjang, khilafah telah membuktikan kejayaannya dan mampu memberikan kehidupan yang layak dan sejahtera bagi setiap individu rakyatnya. Hanya dengan khilafah, Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam. []
_______________
Yuk raih amal shalih dengan menyebarkan postingan ini sebanyak-banyaknya
Follow kami di
Facebook : https://www.facebook.com/Muslimah-Jakarta-Reborn-111815451296281/
Website : www.muslimahjakarta.com
Instagram : instagram.com/muslimahjakartaofficial
0 Komentar