Mengadakan Perubahan, Hal yang Wajib Ada di Tengah Umat

 


Oleh Ruruh Hapsari


عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.


#MutiaraHadist - Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim No. 49).


Makna hadis di atas sangat jelas, bahwa manusia diharuskan untuk mengoreksi manusia lainnya. Sedangkan kemungkaran saat ini berseliwean di depan mata, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Seakan semua tak dapat dibendung.


Seperti yang terjadi di awal Desember lalu, di mana RKUHP telah diketok palu. Padahal dalam perjalanannya, RKUHP ini banyak terdapat kontroversi hingga saat disahkannya. Di satu sisi pihak penguasa puas akan kehadiran KUHP baru yang dikatakan telah menggeser undang-undang buatan kolonial. Namun pada faktanya KUHP baru juga tidak lebih baik dari yang lama.


Sebagai contoh pada pasal 415, disebutkan pezina mendapatkan hukuman paling lama 1 tahun. Jelas dalam pandangan Islam, hukuman tersebut terlalu ringan. Allah Swt sangat mencela perbuatan zina hingga pelakunya layak mendapatkan hukuman rajam sampai mati bagi pezina yang sudah menikah.  


Di sisi lain, KUHP baru yang memuat lebih dari 600 pasal itu tidak mengkriminalisasi pelaku L68TQ1+. Padahal perbuatan kaum Nabi Luth a.s. tersebut dilaknat oleh Allah Swt hingga kaum Sodom diberi azab yang mengerikan.


Kemudian moderasi beragama yang begitu masif diaruskan oleh kalangan yang memang menginginkan agar kaum muslimin jauh dari Allah Swt. Bukan hanya di Indonesia, bahkan seluruh dunia, isu ini terus digaungkan

Moderasi beragama sesungguhnya merupakan narasi barat dan menjadi bagian dari proyek deradikalisasi. Ia muncul dan dapat ditemukan jejak historisnya pasca gedung WTC runtuh tahun 2001 lalu. Saat itu, Amerika sebagai polisi dunia sudah memberikan batasan yang jelas, “You Are Either with Us or With the Terrorists” melalui program besarnya ‘war on terrorisme’. Sejak saat itu, upaya untuk memandulkan ajaran Islam dimulai dengan masif. 


Belum lagi kemungkaran lainnya, mulai dari yang jelas di depan mata ataupun yang samar. Dari yang dibawa oleh individu sampai yang diaruskan oleh si empunya jabatan. Padahal tiap kemungkaran selain mendatangkan mudharat hal tersebut pasti akan mendatangkan siksa Allah Swt. dikemudian hari. Oleh karenanya, perubahan merupakan hal yang niscaya, hal ini pada dasarnya untuk menegakkan hukum Allah Swt. dalam kehidupan. 


Merubah keadaan ke arah yang lebih baik sesuai aturan Allah Swt. merupakan hal yang wajib dilakukan karena banyak dijelaskan di dalam Al-Qur’an, termasuk hadis di atas. Karena tanpa adanya gerakan perubahan, umat akan terus terjebak dalam keburukan dan kesengsaraan. 


Kemungkaran saat ini sangat terstruktur bahkan teroganisir. Maka dari itu kaum muslimin pun harus bersatu untuk mematahkan gerak langkah mereka. Menelanjangi kezaliman mereka, juga membongkar kebobrokan mereka ke tengah umat. Agar umat tidak lagi tertipu dan terpedaya dengan ucapan manis mereka. Harapannya, umat meninggalkan pemahaman kufur yang dibawa oleh mereka dan kembali kepada pemahaman Islam saja.


Oleh karena itu, mengupayakan perubahan (dakwah) di manapun dan kapanpun, harus selalu dilakukan. Perubahan ini haruslah perubahan yang Islami berdasarkan tuntunan wahyu, menyeluruh dan terpadu dengan mengikuti jejak Rasulullah saw. 


Rasululah saw menuntun umatnya untuk selalu ada dalam jalan takwa dan menjauhi jalan yang fujur. Semasa hidupanya, beliau selalu berjuang agar Islam menjadi petunjuk bukan hanya bagi masyarakat Madinah, namun juga seluruh dunia. Bersama para sahabat Rasulullah memberantas kekufuran kemudian membangun peradaban mulia dengan Islam.


Karena itu dakwah yang dilakukan tidak boleh berhenti walau sekejap. Penyeru perubahan, para pengemban dakwah harus kuat menghadapi berbagai kesulitan, hambatan dan tantangan yang ditemui. Hingga Islam kembali tegak dan dapat mengayomi seluruh manusia di muka bumi. 

Wallahua’lam.


_______________


Yuk raih amal shalih dengan menyebarkan postingan ini sebanyak-banyaknya


Follow kami di

Facebook : https://www.facebook.com/Muslimah-Jakarta-Reborn-111815451296281/

Website : www.muslimahjakarta.com

Instagram : instagram.com/muslimahjakartaofficial

Posting Komentar

0 Komentar