Surga, Balasan Bagi Orang-Orang Yang Bersabar

 


Oleh: Siti Rima Sarinah


#MutiaraQuran - Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang menjelaskan tentang sabar yang dapat menjadi petunjuk bagi orang-orang beriman. Sebab, rasa sabar adalah salah satu akhlak terpuji yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Sabar dalam menjalankan ketaatan dan sabar dalam meninggalkan yang dilarang oleh Allah Swt. bukanlah perkara yang mudah, bahkan sangatlah berat. 


Allah swt berfirman,”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad dan orang-orang yang bersabar di antara kamu.” (TQS Ali Imran : 142).


Hal ini menunjukkan betapa sabar memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Orang-orang bersabar memiliki kedudukan yang istimewa di mata Allah Swt. Ada 103 kali kata sabar dan turunannya disebutkan dalam Al-Qur’an. Sikap sabar wajib dimiliki oleh setiap muslim, apalagi bagi para pejuang dakwah, pengemban agama Allah.


Sabar bukanlah aktivitas fisik, melainkan amalan hati yang terwujud dalam amal. Sabar mendorong seorang muslim senantiasa maksimal dalam ketaatan, teguh pendirian berjalan di bawah koridor syariat. Rasulullah saw dan para sahabatnya, menjadi teladan terbaik dalam hal kesabaran mereka ketika menyebarkan risalah Islam pertama kali di Kota Mekkah.


Begitu banyak rintangan, tantangan dan cobaan yang mereka hadapi untuk dapat menyadarkan umat manusia di masa jahiliyah untuk beriman hanya kepada Allah Swt. Muncul perlawanan dari orang-orang kafir Quraisy yang berusaha menghentikan dakwah Rasulullah. Mereka menganggap bahwa agama baru yang dibawa oleh nabi Allah adalah agama yang salah.


Berbagai upaya mereka lakukan, bahkan tidak sedikit nyawa kaum muslim melayang akibat kemarahan mereka. Namun, perlakukan mereka tidak menyurutkan langkah dakwah Rasul dan para sahabatnya. Justru dakwah semakin gencar dilakukan hingga membuat orang-orang Mekkah banyak yang masuk Islam.


Semangat dakwah Rasul dan para sahabat membuat marah para pemimpin kafir Quraisy. Hingga akhirnya mereka memboikot Rasul, para sahabat dan kaum muslim selama tiga tahun lamanya. Pemboikotan ini terasa sangatlah berat dan panjang. Tetapi keimanan yang telah mandarah daging (mutajasad) dalam diri mereka, tidak membuat mereka lemah atau menyerah.


Kokohnya keimanan inilah yang membuahkan rasa sabar dalam menghadapi semua tantangan dakwah. Juga keyakinan bahwa Allah akan memenangkan agama ini walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya. Tatkala pertolongan Allah datang, akhirnya pemboikotan ini pun berakhir dan terbentuk opini positif di kalangan masyarakat Mekkah terhadap risalah Islam yang dibawa oleh Rasulullah. Inilah buah manis dari kesabaran. Sebagaimana janji Allah, kemenangan dan pertolongan Allah Swt. sangatlah dekat bagi orang-orang yang bersabar. Tanpa iman, tidak serta merta sikap sabar itu bisa dimiliki oleh setiap muslim. 


Kata menyerah tidak pernah ada dalam kamus seorang muslim yang menyatakan beriman kepada Allah dan hari akhir. Sebab, keimanan membutuhkan bukti, yaitu perjuangan dan pengorbanan. Dan semua itu bisa terwujud jika dibarengi dengan sikap sabar dan yakin bahwa apapun yang berasal dari Allah adalah yang terbaik.


Sikap sabar ini harus semakin kuat ditanamkan kaum muslim yang hari ini tengah hidup dalam sistem yang mengabaikan hukum Allah. Hidup dalam sistem buatan manusia yang penuh dengan kezaliman, kerusakan moral dan penyakit sosial lainnya, menjadi ladang dakwah bagi kita untuk bisa merubahnya. Merubah kondisi yang rusak menuju kepada kondisi yang baik sesuai yang Allah inginkan memanglah tidak mudah bahkan sangatlah berat.


Tetapi kita sebagai hamba Allah diperintahkan untuk merubah kondisi tersebut. Beratnya tantangan yang harus dihadapi, bukanlah menjadi penghalang. Sebab, jika kita tidak termasuk dari golongan orang-orang yang melakukan perubahan, ingatlah balasan Allah yang akan ditimpakan kepada kita lebih berat lagi dan sangatlah pedih. Hal ini yang harus menjadi renungan bagi kita, bukankah menjadi pengemban agama-Nya dengan merubah aturan kehidupan yang rusak, merupakan bagian dari ibadah?


Merubah pemahaman umat Islam yang sudah terkontaminasi dengan pemikiran sekular-liberal tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin atau tidak bisa. Rasulullah dan para sahabatnya, telah membuktikan hal ini. Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk terlena dengan kehidupan dunia dan meninggalkan kewajiban dakwah sebagai ummul wajibah.


Yang diperlukan oleh setiap muslim agar kuat melewati semua tantangan dalam menyebarkan dan memperjuangkan agama Allah adalah dengan ilmu, iman dan sabar. Teruslah menghiasi hari dengan mengkaji ilmu-ilmu Allah, sebagai bekal mengarungi kehidupan dunia dan senantiasa istikamah menjadikan hukum Allah sebagai tolok ukur amal perbuatan.


Menjadi penghuni surga yang luasnya seluas langit dan bumi cukuplah menjadi motivasi bagi setiap muslim untuk tidak menyia-yiakan waktu hidup di dunia kecuali untuk berkontribusi dalam dakwah dan berjuang untuk menegakkan kalimat Lailahaillalah. Jadikan sabar dan salat sebagai penolong kita, karena hidup di dunia hanya sekali. Maka, gunakanlah waktu ini dengan sebaik-baiknya karena masuk surga atau neraka adalah pilihan kita. Maka pilihlah amal yang mengantarkan kita kepada surga-Nya, Wallahua’lam.

_______________


Yuk raih amal shalih dengan menyebarkan postingan ini sebanyak-banyaknya


Follow kami di

Facebook : https://www.facebook.com/Muslimah-Jakarta-Reborn-111815451296281/

Website : www.muslimahjakarta.com

Instagram : instagram.com/muslimahjakartaofficial

Posting Komentar

0 Komentar