Jalan Rusak Tanggung Jawab Siapa?
Oleh: Titin Kartini
Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Keberadaan jalan merupakan salah satu faktor terpenting untuk menunjang aktivitas masyarakat. Namun bagaimana jika fasilitas umum ini rusak, seperti banyaknya jalan berlubang yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan. Miris bukan, jika ini terus dibiarkan tanpa segera diperbaiki.
Inilah yang menjadi salah satu keluhan masyarakat Kota Hujan. Jalan rusak menjadi salah satu titik yang meresahkan para pengendara, salah satunya Jalan Raya Tajur. Jalan ini berlubang, menyebabkan pengendara kerap terkendala ketika melewatinya. Untuk kendaraan bermotor harus ekstra hati-hati saat melintas karena lubang yang cukup besar. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto telah menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor untuk segera memperbaiki jalan yang berlubang dan menimbulkan kemacetan saat beliau meninjau langsung kondisi jalan tersebut. (www.republika.co.id, 4/1/2023)
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Chusnul Rozi menjelaskan apa saja yang harus dibenahi. Menurut laporan anggota Dinas Perhubungan yang bertugas di sekitar lokasi, Jalan Raya Tajur sejatinya sudah dibenahi berkali-kali. Namun, aspal jalan tidak pernah bertahan lama setiap kali sudah diperbaiki. Hal ini diduga karena saluran air mampet dan limbah penatu di toko laundry tepat di depan jalan itu terus mengalir. (bogor.pikiran-rakyat.com, 4/1/2023)
Jalan Raya Tajur bukanlah satu-satunya jalan yang rusak hingga menimbulkan kemacetan bahkan kecelakaan. Ada banyak jalan rusak yang sepertinya sudah menjadi santapan sehari-hari bagi pengendara kendaraan bermotor. Sesuatu yang akhirnya hanya dapat dimaklumi saja, walaupun di sisi lain tentunya menimbulkan kekhawatiran. Kekhawatiran masyarakat tentunya sangat tepat karena hal ini menyangkut keamanan dan kenyamanan masyarakat. Jalan merupakan fasilitas umum yang hendaknya mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Namun sayang, sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri ini memosisikan pemerintah hanya sebagai regulator. Nyatanya pemerintah hanya mengaturnya saja, sementara pelaksanaannya diserahkan kepada pihak swasta. Tak heran jika kualitas jalan makin ke sini makin mudah rusak. Pembangunan atau perbaikan jalan pun sering kali tidak bersinergi dengan pembangunan infrastruktur terkait, misal pengadaan atau perbaikan saluran air, pengadaan jembatan, dan lain sebagainya.
Jalan menjadi salah satu infrastruktur negara, maka kewajiban negaralah untuk menyediakannyamenyediakannya. Bukan menyerahkannya kepada swasta baik swasta pribumi maupun swasta asing. Tetapi inilah realitanya, tidak ada periayahan yang sungguh-sungguh untuk rakyat.
Bagaimana pandangan Islam terkait hal ini?
Islam adalah sebuah ideologi yang mempunyai aturan dalam segala hal, tak terkecuali kepemilikan umum. Jalan merupakan kepemilikan umum yang pengelolaannya diserahkan pada negara demi keamanan dan kenyamanan masyarakat. Oleh karenanya, takkan pernah dibiarkan satu ruas jalan pun rusak tanpa diperbaiki dengan cepat. Ingat ungkapan Khalifah Umar bin Khattab ketika menyaksikan ada jalan yang rusak maka beliau berkata "Jangan ada satu keledai pun yang terperosok karena jalan yang rusak, ini akan menjadi pertanggung jawabanku di akhirat kelak". Begitulah ungkapan seorang pemimpin dalam Islam. Pemimpin bervisi akhirat yang senantiasa menyadari bahwa setiap kebijakan yang dikeluarkan pasti akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Jangankan nyawa manusia, nyawa hewan pun diperhatikan.
Tidak harus menunggu adanya laporan dari masyarakat, baru kemudian diperbaiki. Dalam Islam, pemimpin berkewajiban memantau setiap saat. Islam pun tidak membolehkan pengelolaan fasilitas umum diserahkan kepada swasta, karena orientasinya pasti berbeda. Pihak swasta pasti menargetkan diperolehnya keuntungan materi dari proyek-proyek yang ditanganinya. Sementara dalam Islam, penyediaan semua fasilitas umum semata-mata merupakan bagian dari pelayanan negara kepada masyarakat. Seluruh pembiayaannya diambil dari kas negara yang pengelolaannya diatur dalam institusi yang disebut Baitulmal.
Karena pengadaan fasilitas umum secara langsung ditangani oleh negara, maka negara tidak boleh memungut dana dari masyarakat. Hal ini karena negara mengelola semua kekayaan yang dimiliki dan dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat. Ada satu karya mendunia yang menggambarkan bagaimana seorang Khalifah membangun infrastruktur jalan. Kisah paling fenomenal adalah proyek pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Hijaz, Syam, hingga Istanbul. Proyek ini dibangun oleh Sultan Hamid II hanya dalam waktu dua tahun, bahkan sang pemimpin mendanai proyek ini dengan dana pribadinya demi menyediakan fasilitas umum bagi masyarakat.
Jika pun kas pemasukan di Baitulmal kosong sedangkan fasilitas umum itu vital dan urgen untuk segera direalisasikan, namun dana terkuras karena bencana alam, peperangan ataupun lainnya, maka negara mendorong partisipasi masyarakat untuk berinfak, yakni melakukan ta'awun. Jika masih belum cukup juga, maka negara akan menerapkan dharibah (pajak). Pajak hanya dikhususkan bagi muslim laki-laki yang mampu. Besaran pajak pun disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diperlukan. Jika sudah terpenuhi, maka penerapan pajak dihentikan.
Dengan demikian negara (khilafah) tidak akan membiarkan berlarut-larut dalam penanganan fasilitas umum, karena alasan tidak tersedianya dana ataupun alasan birokrasi yang berbelit-belit sebagaimana yang sering terjadi saat ini. Khilafah senantiasa memprioritaskan periayahan rakyat demi tercapainya keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan bagi semua. Karena semua aturan dalam sistem Islam yang bernama khilafah, bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunah. Bukan hawa nafsu manusia seperti halnya gambaran penerapan sistem kapitalisme saat ini, dimana nyawa manusia seolah tiada artinya.
Jadi dalam Islam, jalan merupakan fasilitas umum yang menjadi tanggung jawab negara sepenuhnya. Oleh karenanya, keberadaan khilafah merupakan kebutuhan yang urgen untuk segera ditegakkan. Hanya dengan khilafah, keamanan dan kesejahteraan hakiki akan mampu diwujudkan. Wallahu alam.
_______________
Yuk raih amal shalih dengan menyebarkan postingan ini sebanyak-banyaknya
Follow kami di
Facebook : https://www.facebook.com/Muslimah-Jakarta-Reborn-111815451296281/
Website : www.muslimahjakarta.com
Instagram : instagram.com/muslimahjakartaofficial
0 Komentar