Zina, Pintu Kehancuran Bagi Manusia

 


Oleh: Siti Rima Sarinah


#MutiaraQur'an - Allah Swt menciptakan manusia lengkap dengan aturan yang akan menuntunnya menjalani kehidupan dunia. Aturan ini sebagai penjaga dan pelindung bagi manusia agar tidak tergelincir ke dalam jurang kemaksiatan yang akan membuat manusia binasa. Sebab, pada hakikatnya tujuan penciptaan manusia di dunia ini adalah untuk beribadah dengan melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya. 


Namun sayangnya, kebanyakan manusia mengabaikan apa yang diperintahkan dan malah melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt. Sebagai contoh, saat ini kita banyak melihat para remaja dengan gaya hidup yang liberal mengantarkan mereka berbuat zina, padahal perbuatan itu diharamkan oleh-Nya. Allah Swt. berfirman, ”Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.” (TQS Al-Isra: 32).


Al-Qur’an telah sangat jelas melarang keras perbuatan zina, mendekatinya saja dilarang apalagi sampai melakukannya. Karena zina merupakan perbuatan yang dilaknat dan terkategori dosa besar. Begitu banyak peringatkan terkait perbuatan zina yang termaktub di dalam Al-Qur’an. Dan dalam hadis pun banyak mengingatkan hal serupa. Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat yaitu diangkatnya ilmu dan kebodohan nampak jelas, dan banyak yang minum khamr dan banyak orang berzina secara terang-terangan.” (HR Bukhari dan Muslim).


Hawa nafsu telah menguasai para remaja, hingga melakukan perbuatan yang dilaknat oleh Allah. Bahkan dilakukan dengan kesadaran, tanpa takut dan malu dengan konsekuensi yang akan mereka dapatkan akibat pebuatan terlarang tersebut. Tidak dipungkiri, sistem liberal yang menaungi kehidupan kita telah menjadi virus yang meracuni pemikiran dan pemahaman umat Islam khususnya remaja. Virus ini berhasil mengalihkan hakikat tujuan penciptaan manusia,  yang seharusnya untuk ibadah, menjadi bergeser hanya untuk melampiaskan hawa nafsu demi kesenangan sesaat. Mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya perbuatan zina tersebut merupakan pintu kehancuran bagi umat manusia itu sendiri.


Allah Swt. menciptakan manusia beserta potensi hidup berupa naluri dan kebutuhan jasmani. Kedua potensi ini memiliki tata cara bagaimana memenuhinya. Seperti naluri nau’ atau naluri berkasih sayang, bertujuan untuk melestarikan jenis manusia melalui bahtera pernikahan. Agar jenis manusia terus berkembang dan memiliki nasab atau jalur keturunan yang jelas. 


Manifestasi naluri nau’ apabila tidak dipenuhi dengan jalan pernikahan yang sah, maka tujuan melestarikan jenis berubah menjadi pintu kehancuran manusia karena disalurkan dengan cara perzinaan.  Akibatnya, terjadi ketidakjelasan nasab dan membuat manusia berperilaku layaknya hewan, karena mereka dibekali akal tapi akalnya tidak digunakan untuk berpikir sebelum melakukan perbuatan.


Semua ini menjadi bukti umat Islam khususnya remaja semakin jauh keluar dari syariat Allah. Ketiadaan keimanan dan ketakwaan yang tumbuh dalam benak pribadi-pribadi muslim. Keislamanannya hanya dijadikan pelengkap di kartu identitas tanpa memiliki makna apapun. Sebab, Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk menggunakan aturan dari akalnya yang lemah untuk mengatur dirinya sendiri.


Apalagi hari ini tidak ada sanksi yang memberi efek jera bagi pelaku maksiat agar mereka menyadari apa yang telah mereka perbuat. Tatkala syariat Islam kafah diterapkan, sangat mudah untuk menghukum pelaku zina dengan sanksi yang sangat pedih. Dan sanksi ini juga berfungsi membangun kesadaran bagi umat Islam, bahwa melanggar aturan Allah sangat berat konsekuensi yang harus ditanggungnya.


Oleh karena itu, pintu kemaksiatan yang mengantarkan manusia pada jurang kehancuran dan kebinasaan ini harus segera dihilangkan.  Agar dapat menyelamatkan eksistensi manusia dan mengembalikan posisinya sebagai ciptaan Allah yang paling mulia dan sempurna karena  dibekali akal untuk berpikir. Ide liberal yang tengah menjalar di tubuh umat Islam bak penyakit menular yang harus segera diobati hingga penyakit ini hilang dan umat pun terbebas dari pemikiran dan pemahaman yang rusak.


Memang tidak mudah untuk mengubah cara berfikir dan pemahaman umat yang sudah terkontaminasi ide liberal. Namun, ketika kita mendiamkan sebuah kemaksiatan di sekitar kita tanpa ada upaya untuk mencegahnya, maka kita mengihklaskan diri untuk mendapatkan azab yang pedih dari-Nya, walaupun kita tidak melakukan kemaksiatan. Sebab, sikap diamnya kita ketika melihat beragam kemaksiatan adalah bentuk pelanggaran dalam Islam.


Islam dibangun atas landasan amar ma’ruf nahi munkar dengan dorongan keimanan dan ketakwaan. Dan dakwah adalah perwujudan kasih sayang sesama muslim untuk saling mengingatkan dan menasehati, agar saudara kita yang lain tidak melanggar syariat dan kembali pada jalan yang benar yaitu pada syariat Allah. Sehingga semua kaum muslim memiliki pemikiran dan pemahaman yang sama, bahwa hanya aturan Allah satu-satunya yang wajib kita taati dan patuhi, bukan yang lain. Walahua’lam.

_______________


Yuk raih amal shalih dengan menyebarkan postingan ini sebanyak-banyaknya


Follow kami di


Facebook : https://www.facebook.com/Muslimah-Jakarta-Reborn-111815451296281/

Website : www.muslimahjakarta.com

Instagram : instagram.com/muslimahjakartaofficial

Posting Komentar

0 Komentar