Bergerak Bersama Wujudkan Guru Berkualitas



#Reportase - Pada Ahad pagi yang agak cerah, para guru yang berdomisili di seluruh Jakarta duduk bersama dalam rangka merayakan hari guru yang bertujuan untuk mewujudkan guru berkualitas. 

Ustadzah. Ir. Hj. Ratu Erma sebagai Keynote speaker menyatakan peran penting para guru untuk membentuk kepribadian generasi. Ia menyatakan bahwa wajib hukumnya bagi guru sebagai teladan murid-muridnya. Karena hal ini sebagai salah satu cara untuk meneladani pembentukan kepribadian muridnya, seperti jujur dan berakhlak mulia yang tercermin dari penampilan juga bagian dari karakter para guru. 

Ibu Ismiyatun, M.Pd. dan Ibu Dr. Siti Rahmianti, S.Pd., M.Pd. selaku pembicara pertama dan kedua menyatakan bahwa saat ini guru-guru disibukkan dengan beban yang banyak untuk mengejar sertifikasi. Kemudian sikap siswa yang tidak hormat pada guru, menomorduakan belajar, berkhalwat dikelas, senang pada jam kosong, dan lain sebagainya. Ataupun sudah mengakarnya pada siswa tentang memisahkan antara agama dengan kehidupan. Sehingga saat diajarkan adab atau syariat, maka dijawab bahwa ini bukan pelajaran agama. 

Bu Dr. Siti Rahmianti atau sering disapa Bu Ami menambahkan bahwa kurikulum di negeri ini sejak kemerdekaan hingga sekarang sangat tidak memadai untuk membuat sistem pendidikan yang kondusif, yang membuat siswa didik berkeperibadian Islam. Para guru hanya mengejar kurikulum dan mengejar sertifikat.

Kemudian Bu Adah Darojah, SH.I., menyatakan bahwa dalam sebuah sistem pendidikan, tidak hanya guru bertakwa ataupun siswa yang sholih dan sholihah saja yang menjadi elemen pendukungnya. Namun ada hal lain yang bisa membuat semua faktor tersebut bisa berjalan dengan lancar, yaitu negara. 

Dari seluruh pemaparan pembicara, para peserta menyimak dengan baik dan konsenterasi. Sesi testimoni dari para guru, banyak yang menyampaikan keluhan saat lingkungan pekerjaan mereka yang sulit terkondisikan dengan syariat Islam. 

Oleh karenanya, mereka sepakat untuk mengikuti forum Guru Muslimah Inspiratif di media sosial baik di Instagram, telegram, maupun facebook. Dalam forum tersebut, para guru dapat saling menguatkan antar mereka dan pastinya mendapatkan wawasan lebih yang dapat mengantarkan para guru menjadi guru ideologis. (Ruruh)

 

Posting Komentar

0 Komentar