Oleh : Siti Rima Sarinah
Kaum muslim adalah umat yang mendapatkan predikat umat terbaik (khoiru ummah) langsung dari Allah swt. Sebagai umat yang terbaik yang senantiasa mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran serta senantiasa mendakwahkan risalah Islam ke penjuru dunia hingga Islam mampu yang mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya keimanan.
Berlandaskan cahaya keimanan inilah sesungguhnya menjadi kekuatan bagi kaum muslim untuk terus mendakwahkan Islam dengan menyampaikan hukum-hukum Allah serta berpegang teguh kepada aturan kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah swt. Walaupun kegigihan para pengemban dakwah yang terus berjuang untuk mengopinikan risalah Islam tidak disukai oleh orang-orang kafir.
Namun sayangnya kekuatan kaum muslim saat ini tidak nampak wujudnya. Kaum muslim dulu menjadi kaum yang ditakuti oleh orang-orang kafir, tetapi kini kaum muslim menjadi santapan bagi musuh-musuh Allah untuk terus dibantai dan diperangi menjadi bukti nyata kebencian mereka kepada Islam dan kaum muslim.
Dan untuk kesekian kalinya kita dipertontonkan kebrutalan kaum zionis Yahudi Israel yang terus memerangi kaum wanita dan anak-anak. Banyak korban jiwa akibat serangan yang membabi buta tersebut. Seluruh dunia pun mengutuk perbuatan pasukan Israel, tetapi tidak ada satupun pihak yang bisa menolong mereka, kecuali tentara Palestina yang berjuang sendiri untuk mempertahankan hak mereka.
Kemana pemimpin negeri-negeri kaum muslimin? Kemana tentara-tentara di negeri kaum muslim? Mengapa mereka diam tak bergeming dan tak ada rasa iba untuk menolong saudara-saudara muslim Palestina yang sangat membutuhkan pertolongan dari mereka?
Bukankah Allah swt berfirman,”Perangilah mereka niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman” (TQS At Taubah : 14)
Dalam ayat ini Allah swt menyerukan kepada tentara-tentara negeri kaum muslim untuk berjihad/berperang untuk menghancurkan orang-orang kafir yang terus menerus menzalimi, membantai dan memerangi kaum muslim. Agar dapat menolong muslim Palestina untuk mengusir zionis Israel yang ingin merampas dan menguasai tanah Palestina.
Sekat nasionalisme membuat negeri-negeri muslim hanya bisa mengecam dan mengutuk apa yang telah dilakukan oleh tentara Israel laknatullah. Dan pemimpin-pemimpin negeri muslim diam seribu bahasa karena sesungguhnya mereka adalah bagian dari mereka. Mereka bertekuk lutut, tunduk dan patuh kepada kaum kafir serta takut kepada mereka. Sehingga mereka tidak berdaya dan membiarkan kaum muslim terus diperangi tanpa ada perisai yang melindungi mereka.
Tidak dipungkiri sekat nasionalisme yang lahir dari sistem kapitalis sekular yang diterapkan atas negeri-negeri kaum muslim, menghilangkan kemuliaan Islam dan umatnya. Berbeda tatkala Islam diterapkan di Madinah Al Munawarah telah menjadikannya pusat kekuasaan negara adidaya. Tak satupun negara-negara kafir yang berani berhadapan dengan khilafah Islam, bahkan negara kafir gentar ketika khilafah Islam disebutkan.
Dalam naungan daulah Islam, Islam sebagai agama fitrah dengan mudah menyebar hingga menguasai kekuatan politik yang meliputi 2/3 dunia, yang sebagian besar penguasa wilayah menerima kekuasaan Islam dengan damai tanpa peperangan. Hal ini sejalan dengan penerimaan mereka dan penduduknya terhadap dakwah Islam serta tampil wibawa khilafah Islam dalam percaturan politik internasional.
Hanya ada satu cara untuk menolong dan menyelamatkan negeri-negeri muslim dari pembantaian yang terus dilakukan oleh negeri-negeri kafir, yaitu dengan mengembalikan peta kekuatan politik umat Islam. Sebagaimana hadis Rasulullah saw yang disabdakan 14 abad silam, eksistensi umat Islam bak buih di lautan, terserak tapi tak memiliki kekuatan. Sehingga umat Islam terus menjadi objek penjajahan baik secara fisik maupun ideologi. Kehormatan dan harta mereka dirampas, bahkan agama mereka dihinakan.
Padahal Islamlah yang dulu telah memuliakan mereka, dan mengangkat martabat mereka hingga mereka menjadi umat terbaik yang dimuliakan diantara manusia. Sesungguhnya musuh-musuh Islam dan negara pengusung ideologi kapitalis sekular tidak akan membiarkan Islam kembali berjaya seperti 14 abad yang lalu. Maka umat Islam sendirilah yang harus mengubah keadaan yakni dengan mengembalikan Islam sebagai sumber kekuatan bagi dunia dan menjadi negara adidaya.
Islam yang ada dalam diri umat harus dipahami bukan sekadar agama ritual belaka, melainkan Islam merupakan agama sekaligus ideologi yang memiliki aturan yang maha sempurna mengatur kehidupan manusia. Sehingga Islam tampil menjadi sebuah peradaban mulia yang mengembalikan jati dirinya sebagai ideologi kehidupan.
Dengan terus menggencarkan dakwah Islam kafah hingga umat tergambar jelas bahwa Islam mampu menyelesaikan berbagai macam problem kehidupan yang mereka hadapi. Yang pada akhirnya mereka merindukan untuk kembali hidup dalam naungan khilafah Islam dengan penerapan Islam yang menyeluruh serta menjadi perisai bagi mereka, sehingga tak satupun negeri-negeri kafir berani untuk menyentuh kaum muslim sedikitpun.
Mengembalikan kekuatan kaum muslim dalam naungan khilafah serta menjadikan Islam menjadi peradaban dunia, akan menghentikan berbagai bentuk penghinaan dan pembantaian negara-negara kafir kepada umat Islam. Kembalinya peradaban Islam sebagai kekuatan dunia bukan hanya melindungi kaum muslim saja melainkan seluruh umat manusia, untuk menjalani kehidupan sesuai ketentuan sang pemilik jiwa manusia dan alam semesta. Wallahua’lam
0 Komentar