Ikhlas Dalam Beramal



Ikhlas adalah sebuah kata yang mudah untuk diucapkan namun tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, ikhlas menjadi salah satu faktor diterimanya amal ibadah seorang hamba. Sebagai seorang muslim perlu memahami makna keikhlasan yang sesungguhnya agar bisa melakukan amalan tanpa sia-sia. Maka seorang muslim  harus berupaya senantiasa ikhlas dalam beramal semata-mata untuk membuktikan keimanan dan ketakwaannya kepada Rabbnya. Dan Allah Swt. akan memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda. 


Allah Swt. berfirman, ”Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak. Maka, sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.” (QS Az Zumar: 2).


Ikhlas dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah Swt. berupa perintah untuk mengerjakan atau perintah untuk meninggalkan sebuah amal perbuatan. Untuk melaksanakan ketaatan ini tentulah tidak mudah jika tidak dilandasi dengan dorongan keimanan kepada Allah Swt.. Sebab, terkadang manusia melakukan hal-hal yang dianggapnya baik baginya namun buruk menurut Allah. Dan sebaliknya hal-hal baik menurut Allah namun buruk menurut kacamata manusia. 


Oleh karena itu, setiap hamba harus menyamakan cara pandang sebuah amal baik dan buruk sesuai standar Allah sebagai Al Mudabbir. Allah memberikan aturan berupa perintah dan larangan kepada manusia karena Allahlah yang menciptakan manusia dan paling mengetahui apa yang terbaik untuk setiap makhluk ciptaan-Nya. Sehingga setiap muslim senantiasa berkhusnudzon (berbaik sangka) terhadap apa-apa yang diperintahkan oleh-Nya.


Salah satu kewajiban yang merupakan ummul wajibah adalah kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar (dakwah), dalam rangka menyeru manusia untuk kembali kepada Islam dan menjadikan Islam sebagai mafahim, maqayis, dan qanaat dalam setiap aktifitas kehidupannya. Aktifitas dakwah ini merupakan aktifitas mulia yang lakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya yang juga wajib dilakukan oleh setiap muslim untuk menjadi bagian dari pengemban dakwah Islam untuk menyebarkan Islam hingga teropini ke seluruh penjuru dunia.


Begitu banyak tantangan dan rintangan dalam melaksanakan aktifitas dakwah yang mulia ini, namun hal tersebut tidak menyurutkan sedikit pun langkah para pejuang agama Allah untuk terus mendakwahkan Islam agar umat tersadarkan bahwa hanya Islam satu-satunya yang wajib diterapkan dan diperjuangkan di bumi di mana manusia berpijak. Walaupun harus mengorbankan harta bahkan nyawa, aktifitas dakwah ini tidak akan pernah ditinggalkan atau diabaikan oleh para pengemban agama Allah yang telah mengazamkan dirinya hidup dan mati mulia dalam naungan kalimat la ilaha illallah.


Saat ini kita banyak melihat kondisi kaum muslim yang terus dianiaya, dizalimi, diperangi hingga banyak jiwa-jiwa tidak berdosa harus menjadi korban kekejaman zionis Israel laknatullah dan pengusiran muslim Rohingnya sampai hari ini mereka harus terlunta-lunta ditengah lautan mendatangi negeri-negeri kaum muslim agar mau menerima dan memberikan penghidupan kepada mereka. Sungguh sangat menyedihkan nasib kaum muslim bak buih dilautan, jumlahnya banyak tapi mereka tidak memiliki kekuatan karena mereka dipecah belah oleh orang-orang kafir. Karena musuh-musuh Allah itu mengetahui bahwa kaum muslim akan kuat jika mereka bersatu.


Melihat fakta kondisi umat Islam hari ini, tentu kita sebagai sesama muslim tidak boleh hanya menjadi penonton, berpangku tangan, atau hanya prihatin melihat penderitaan yang dialami saudara kita sesama muslim. Bukankah Rasulullah saw. telah mengingatkan kepada kita bahwa kaum muslim ibarat satu tubuh, yang apabila salah satu anggota tubuhnya ada yang merasakan sakit maka anggota tubuh yang lainnya juga merasakan sakit yang sama.


Karena ikatan akidah inilah kita tidak boleh berdiam diri, kita harus membuktikan bahwa kita bagian dari mereka yang juga merasakan apa yang mereka rasakan. Saat ini aktifitas yang bisa kita lakukan adalah dengan gencar melakukan dakwah untuk membangun opini bukan hanya kepada kaum muslim, melainkan juga membangun opini pada dunia bahwa kaum muslim tertindas, teraniaya, dan tak satupun yang bisa menolong mereka kecuali dengan Islam.


Hanya Islam yang mampu menghilangkan semua bentuk kezaliman dan penganiayaan yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah. Mereka berambisi untuk melakukan genosida kepada muslim Rohingnya dan muslim Palestina serta ingin menguasai mereka. Namun, seberapa besar upaya mereka untuk menghancurkan kaum muslim dan menguasai kekayaan alam negeri kaum muslim, tetapi upaya mereka hanyalah sia-sia saja.


Sebab, Allah tidak akan pernah memberi jalan bagi orang-orang kafir untuk menguasai kaum muslim. Hal ini telah Allah buktikan pada pasukan Abraham yang ingin menghancurkan Ka’bah dengan mengirimkan burung ababil dengan  membawa batu yang akhirnya bisa menumbangkan pasukan Abraham dan Allah bisa menyelamatkan Ka’bah. Keyakinan inilah yang harus senantiasa terhujam kuat dalam diri para pengemban dan pejuang agama Allah untuk senantiasa istiqomah dan ikhlas untuk memperjuangkan syariat agama Allah. Karena sesungguhnya Allah telah memberikan kabar gembira kepada umatnya akan kemenangan agama ini. 


Oleh karena itu, keikhlasan dalam melakukan aktifitas dakwah dan amal-amal shalih lainnya merupakan kunci kemenangan Islam. Sebab amal tanpa adanya keikhlasan bagaikan tubuh tanpa ruh. Tiada ada kesia-siaan dalam melakukan setiap amal yang dilandasi dengan ketaatan dan keikhlasan, bahkan sebaliknya Allah memberikan balasan yang setimpal bagi setiap hamba-hamba-Nya yang senantiasa ikhlas melaksanakan perintah dan larangannya. Bukankah jannah-Nya yang kita inginkan sebagai tempat peristirahatan abadi kelak? Maka ikhlas dan taatlah dalam beramal. 

Wallahua’lam.


Oleh Siti Rima Sarinah















Posting Komentar

0 Komentar