Oleh Siti Rima Sarinah
#MutiaraQuran - Tasyabbuh diartikan dalam bahasa Arab adalah menyerupai atau meniru perilaku orag kafir atau orang yang tidak beriman. Tasyabbuh adalah perbuatan yang jelas-jelas sangat dilarang (diharamkan) di dalam Islam karena akan berdampak pada akidah dan keimanan serta akan menjerumuskan seorang muslim pada kesesatan. Allah Swt. berfirman yang artinya, ”Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang benar.” (QS Al Baqarah: 104).
Juga dalam sabda Rasulullah saw., ”Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR Ahmad dan Abu Dawud). Ayat Al-Qur’an dan hadist Rasulullah saw. telah mengharamkan umat Islam menyerupai kaum kafir dalam hal-hal yang menjadi ciri khas kekafiran mereka, seperti akidah, ibadah, hari raya mereka, pakaian khas mereka, cara hidup mereka, dan lain-lain.
Sehingga umat Islam haram hukumnya ikut merayakan Natal dan Tahun Baru Masehi dengan menggunakan pernak pernik Natal, mengucapkan hari Natal, meniup terompet, menunggu detik-detik pergantian tahun dengan menyalakan kembang api, dan lain sebagainya. Sebab, itu semua merupakan ciri khas dari kaum kafir dan seorang muslim tidak boleh mengikuti dengan alasan atau niat apapun.
Walaupun fakta yang kita hadapi hari ini, perayaan Natal dan Tahun baru banyak dirayakan oleh kebanyakan umat Islam dengan dalih toleransi. Mereka pun bersukacita ikut merayakan dan memberikan ucapan selamat Natal dan Tahun Baru kepada yang merayakan. Dan semakin hari perayaan kaum kafir ini semakin meriah. Disepanjang jalan, tempat wisata, tempat hiburan, dan pusat perbelanjaan dipenuhi dengan dekorasi dan ornament Natal dan Tahun Baru. Bahkan, karyawan yang bekerja di tempat tersebut menggunakan busana Santa Claus.
Tanpa disadari umat Islam telah teracuni dengan ide toleransi yang dihembuskan oleh orang-orang kafir untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran agamanya. Ide toleransi kerap kali diopinikan untuk mencegah konflik agama dan mewujudkan kerukunan umat beragama. Karena tidak dipungkiri, negeri ini adalah negeri yang majemuk memiliki beragam suku, bahasa, adat istiadat, dan agama. Dan menganggap semua agama sama dan benar serta mengajarkan kebaikan, sehingga tidak boleh salah satu dari agama menganggap agamanya benar. Propaganda ini terus digaungkan dan kebanyakan umat Islam pun akhirnya banyak mengikuti gaya hidup mereka tanpa merasa takut akan dosa yang ditimpakan oleh Allah kepadanya. Pelan tapi pasti ide sesat ini telah berhasil mengikis akidah umat dan menjauhkannya dari syariat Islam.
Fakta ini sangatlah miris, Islam sebagai agama mayoritas “dipaksa” mengikuti millah agama minoritas dengan dalih toleransi. Dan yang menolaknya akan dilabeli stigma negatif sebagai radikal dan teroris. Dan sisi lain pun, penguasa negeri ini memfasilitasi dan mendukung tersebarnya opini sesat ini ke tengah-tengah umat Islam. Walaupun penguasa beragama Islam tetapi justru membiarkan ide rusak masuk untuk mengikis akidah umat Islam.
Fakta ini wajar saja terjadi, sebab penguasa tunduk pada aturan yang bernaung dibawah sistem sekularisme yang memisahkan agama dalam kehidupan. Sekularisme melahirkan banyak ide rusak seperti toleransi, moderasi, dan lainnya. Padahal jelas ide ini bukanlah berasal dari Islam, bahkan bertentangan dengan Islam. Sekularisme dan turunannya adalah ide yang berasal dari Barat kafir yang sengaja dihembuskan dan diopinikan ke tengah kaum muslim dengan tujuan untuk menjerumuskan umat Islam. Ide rusak yang menyesatkan ini harus segera disingkirkan dari kaum muslim, dan apabila dibiarkan kaum muslim akan masuk pada jebakan kesesatan yang telah disiapkan oleh kaum kafir.
Dan umat Islam harus segera diselamatkan dan disadarkan akan rusak ide ini dan sangat berbahaya bagi akidah umat. Hanya ada satu cara untuk menyelamatkan umat Islam yaitu dengan gencar melakukan aktivitas dakwah ke tengah-tengah umat, dan membersihkan pemikiran dari ide-ide rusak yang telah masuk mengotori pemikiran umat. Menjelaskan kerusakan ide-ide sesat yang diopinikan oleh orang-orang kafir. Dengan aktivitas dakwah ini umat Islam akan kembali menjadikan Islam sebagai satu-satunya mafahim, maqayis, dan qonaat umat.
Umat Islam pun harus senantiasa berpegang teguh pada syariat Islam dan tidak terpengaruh dengan propaganda, seruan, ide-ide rusak, dan tipu daya yang akan menjauhkan umat dari ajaran Islam sedikit demi sedikit. Dan seluruh kaum muslim harus semakin bersungguh-sungguh mengkaji, memahami dan mendakwahkan serta memperjuangkan Islam, agar hanya aturan Islam menjadi satu-satunya aturan yang diterapkan di muka bumi ini.
Dengan penerapan Islam kaffah di tengah kehidupan akan memberikan banyak kebaikan dan keadilan serta menjadi rahmat bagi semua umat manusia. Islam sebagai agama yang sempurna dengan seperangkat aturannya, sehingga tidak membutuhkan ide-ide seperti toleransi ala Barat yang justru membahayakan akidah umat. Dan aturan Islam juga mampu mewujudkan kerukunan dan mencegah konflik antar umat beragama, yang hal ini telah terbukti dalam rentang sejarah Islam selama 14 abad. Wallahua’lam.
0 Komentar