Benarkah Rakyat Gaza itu Lemah?




Oleh Heni Ummufaiz

Ibu Pemerhati Umat


Kondisi Gaza memang menjadi perhatian dunia. Kian hari kebrutalan Zionis I5rael telah membukakan dunia siapa sebenarnya yang teroris. Namun sayang kondisi Gaza ternyata masih ada saja yang mengatakan sebagai  bangsa yang lemah karena terus ditindas.

Hal tersebut tentu tidak sepenuhnya benar karena ternyata negara yang belum pernah dijajah dan takluk justru Palestina. Kekuatan warga Palestina atas segala derita tak sedikitpun menunjukkan kelemahan. Beberapa fakta di media  justru I5rael yang lemah.

CNBC Indonesia - Israel mengumumkan kekalahan terburuknya dalam pertempuran dalam lebih dari sebulan pada Rabu (13/12/2023) setelah melakukan serangan di reruntuhan Gaza. Zionis Yahudi itu juga menghadapi isolasi diplomatik yang makin besar seiring dengan meningkatnya kematian warga sipil dan bencana kemanusiaan yang memburuk di wilayah Palestina. (CNBC Indonesia,13/12/2023)

Walaupun di sisi lain, korban di Gaza terus berjatuhan. Namun tetap tak membuat mereka tunduk dan menyerah.

Serangan balasan Israel ke kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza telah memasuki hari ke-100. Kekerasan pun tak hanya terjadi di Gaza, tetapi juga merembet ke Tepi Barat (West Bank), perbatasan Israel-Lebanon, hingga sejumlah wilayah lain di Timur Tengah seperti perairan penting Laut Merah.

Konflik tersebut telah menciptakan bencana kemanusiaan bagi 2,4 juta orang di Gaza yang dikuasai Hamas dan membuat sebagian besar wilayah pesisir menjadi puing-puing. Berikut perkembangan terkini dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Senin (15/1/2024).

Merespon pemberitaan terkait pernyataan publik figur tentang kondisi Gaza yang dianggap lemah sesungguhnya hal yang keliru. Karena faktanya penduduk Gaza tidaklah demikian. Mereka adalah orang-orang hebat yang telah Allah ciptakan. Bukan hanya orang dewasa bahkan anak-anak di sana  telah menunjukkan kepada  dunia bahwa mereka tidak sedikitpun takut terhadap kekejaman Zionis I5rael. Bahkan bagi mereka lebih baik mati syahid daripada harus meninggalkan tanah kelahiran dan tunduk terhadap Israel.

Sekalipun dianggap lemah, nyatanya Zionis Israel tak mampu mengalahkan kekuatan milisi Hamas. Bahkan bersliweran di media sosial yang memberitakan tentang kekalahan Israel.

Jika demikian mengapa selama ini Zionis I5rael dianggap hebat dan kuat? Lantas di mana kekuatan negeri muslim yang memiliki kekuatan militer melebihi Zionis I5rael?


Penguasaan Media Oleh Barat

Jika ditelusuri anggapan bahwa Zionis Israel itu kuat dan hebat merupakan permainan media. Sebagaimana kita paham hampir semua media mainstream tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina. Bahkan setiap kali ada saja yang memberitakan tentang perjuangan Hamas justru ditenggelamkan. Facebook, instagram justru memblokir setiap postingan terkait Palestina. Kekuatan media ini pula yang terkadang bagi sebagian orang menekan mentah-mentah setiap berita.

Ironisnya justru hal tersebut justru didukung oleh para penguasa muslim yang sebenarnya memiliki kewenangan untuk mengirimkan pasukan militer untuk membantu saudaranya. Nyatanya, hampir semua negeri-negeri muslim seolah berpangku tangan, diam di bawah ketiak Barat untuk tidak berbuat yang seharusnya.

Bukan hanya itu, di media sosial terus dihembuskan tentang ide-ide rusak untuk meninabobokan kaum muslim agar tidak bersatu. Ide rusak itu yakni nasionalisme, demokrasi, hedonisme, dan lain-lain. Maka tidaklah aneh jika kemudian sikap pengecut dan lemah menjangkiti para penguasa muslim yang memiliki kepentingan terhadap Barat dan I5rael.


Dibalik Kekuatan Warga Gaza

Sesungguhnya rakyat Palestina khususnya Gaza mereka merupakan orang-orang hebat, kuat, dan pantang menyerah. Kekuatan milisi Hamas yang kecil juga rakyat Palestina umumnya bisa membukakan mata hati  kita bahwa kokohnya akidah adalah kekuatan terbesar penduduk muslim Yerusalem. Kekuatan itu pula yang membuat mereka tahan dengan segala derita yang menimpa. Bahkan keajaiban-keajaiban itu hadir dari mereka yang dihimpit kesulitan ekonomi, kesengsaraan tidak memiliki rumah tetapi justru diterima dengan ikhlas. Hal seperti ini  karena kekuatan akidah yang kokoh. Ini pula yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para sahabatnya yang senantiasa memompa semangat para sahabatnya. Peristiwa perang Badar menjadi bukti konkret bahwa pasukan yang sedikit nyatanya mampu mengalahkan jumlah pasukan kafir Quraisy yang mencapai 1000 tentara dengan persenjataan lengkap. Sementara pasukan dari Islam hanya 314 orang dengan persenjataan alakadarnya. Ajaibnya, justru mampu mengalahkan musuh  dengan kemenangan yang gemilang dan tak pernah diduga sebelumnya oleh pasukan kafir Quraisy. 

Rahasia dibalik itu semua adalah kekokohan akidah dengan teriakan kalimat tauhid yakni laa illaaha illaah, Muhammad Rasulullah. Kalimat sakti ini juga merupakan izzah kaum muslim yang dengan itu akan mulia.

Ini pula yang menjadikan muslim amat kuat, teguh dalam prinsipnya, pantang menyerah, tegar dalam berbagai keadaan, serta rida dan ikhlas menjalani penderitaan. Ini pula yang ditunjukkan oleh kaum muslim Palestina wa bil khusus warga Gaza dengan pasukan Hamas dengan Brigade al Qassamnya.

Alhasil selama berpegang teguh terhadap tali akidah, selama itu pula umat Islam tidak akan terjajah dan mampu membangkitkan semangat yang selama ini meredup. Bahkan dengan kalimat tauhid ini mampu mempersatukan seluruh umat muslim di dunia untuk melawan berbagai penjajahan baik fisik maupun nonfisik.

Ini pula yang membuat Barat gentar beserta sekutunya. Zionis Israel pun kalang kabut atas serangan pasukan Hamas yang tak terkalahkan.

Oleh karena itu, penting bagi kita menanamkan keyakinan akidah untuk terus berjuang menerapkan sistem Islam yang mulia. Melawan berbagai hoaks dan mitos atas umat muslim di Gaza, khususnya. Insya Allah, kekuatan itu bukan hanya bagi muslim Gaza tetapi umat muslim sedunia melalui tegaknya Khilafah. Wallahualam bissawab.

Posting Komentar

0 Komentar