Oleh Rini Sarah
....
Tempat berpijak
akan semakin rusak
Tanpa wahyu di benak
Kita terserak
Hanya bisa teriak
Persatuan mendesak
.....
Sobi, relate ya penggalan lirik lagu berjudul It Is Time to be One Ummah-nya Kang Ahmad Rifqy Aulia, dengan keadaan kita saat ini. Tempat kita berpijak alias tempat kita idup alias dunia alias bumi ini emang makin kesini, makin rusak aja kan ya?! Pada ngerasa kan kan kan? Belom? Eh eh eh mesti dikasi kuliah 40 sks atuh yang belom ngerasa mah.
Sobi, kalo kita cermati, kondisi bumi saat ini bikin miris di hati. Udah ga nyaman buat ditinggali. Kerusakan lingkungan kayanya udah gak bisa lagi bersembunyi. Walo ada pembangunan, tapi bencana alam kok malah jadi sering datang. Udah gitu datang dalam level parah. Ibarat kata ni ya, hujan yang harusnya jadi berkah eeh malah jadi musibah. Buanjir dimana-mana. Banjir gede bahkan membawa korban jiwa. Belom masalah laen-laennya.
Kondisi masyarakat juga rusak. Dalam aspek ekonomi, orang banyak yang gak sejahtera. Pe rela antre hingga pingsan demi beli sembako murah yang kualitasnya juga alakadarnyah. Moral? Orang-orang ga ada akhlak bertebaran kek jamur di musim penghujan. Bullying juga dimana-mana. Politik? Hmmm ini juga ni bikin mengsedih. Para politisi sekarang bukannya ngurus rakyat, malah ngurusin rakyat alias membuat rakyat kurus. Harya rakyat banyak dirampok bahkan dipalak lewat pajak.
Nah, ini kenapa bisa pe terjadi? Kalau kata lirik lagu tadi karena gak ada wahyu di benak. Ya, ga ada Islam di benak kita. Islam kan satu-satunya agama saat ini yang turun lewat wahyu. Wahyu itu kalam/perkataan Allah bagi seluruh umat Islam yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw. Pendek kata wahyu itu saat ini ada dalam Alquran.
Nah, klo ga ada wahyu dibenak manusia pasti make hal lain dalam pengaturan kehidupannya. Saat ini, pengaturan hidup manusia make sistem aturan hidup sekuler kapitalisme yang ngedewa-dewain kebebasan dan anti diatur oleh kehidupannya oleh aturan Tuhan.
Hasilnya? Ya kita rasain bersama. Tempat kita berpijak semakin rusak. Klo pun kelean ngerasa nyaman dengan kehidupan sekarang. Yakin aja karena kalian ga paham, kehidupan yang nyaman di masa Islam. Ini mah perlu banyak duduk ngelingker di forum kajian.
Lanjutin nyanyinya kuy....!
....
Sadarlah manusia
Yang ingin bahagia
Coba tanya Pencipta
Maka tiba dunia sejahtera
Bersegera sentosa
Kala menyeru cita
It is time to be one ummah
....
Sobi, emang bener kata lirik lagu ini. Kita semua mesti sadar. Kalau pen bahagia jangan noleh kemana-mana. Lurus aja menuju Sang Pencipta. Logikanya, kita ini kan makhluk alias yang diciptakan. Berarti yang lebih tau segalanya tentang kita itu ya Yang Menciptakan kita, yaitu Allah Swt.
Kalau pen bahagia di dunia dan akhirat ya emang harus tanya Sang Pencipta. Gimana sih caranya kalo mu bahagia, ya udah skuy kita Sang Penxipta. Tapiiiii karena kita ini lemah jadi kita gak bisa berkomunikasi langsung in direct conversation gitu. Ga bisa.
Tapi tenang jan keburu galau, kita bisa kok tetep nanya ke Allah. Caranya? Kan tadi udah dibilang, kalau perkataan alias wahyu Allah itu udah direkam dalam Alquran dan dijelaskan oleh sunnah Rasulullah. So, ya udah mari kita rujuk kesana. Gaskeuuun!!!
Menurut Alquran dalam Surat Al Anfal ayat 24, Allah Swt. berfirman, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَا كُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْ ۚ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَ نَّهٗۤ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan."
Dalam Tafsir Al Muyassar dijelaskan bahwa makna ayat ini adalah seruan Allah agar manusia memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya dengan ketaatan apabila Rasul menyeru kalian kepada hal yang menghidupkan kalian berupa kebenaran.
Nah, dalam memenuhi seruan ini, terkandung kemaslahatan alias kebaikan yang akan membawa kebahagian bagi hidup umat manusia di dunia dan akhirat kelak. Seruan itu tidak lain dan tidak buka ya syariat Islam, Sobi.
Sayang saat ini, syariat Islam udah banyak ga ditaati. Klo pun ditaati kek milih-milih ala the nuruls. Seruan nutup aurat ditaati, tapi seruan gak ikhtilat dan menjaga kehormatan dilompati. Aya-aya wae....
Jadinya ya emang udah ga bisa ditawar lagi. Kita emang harus sadar bahwa kita mesti melakukan perubahan. Ubah fakta buruk ini jadi baik sesuai dengan Islam. Kita harus menyeru cita alias berdakwah. Kita juga harus bersatu bekerja sama buat melakukan proses perubahannya. Kita lah agent of change-nya. Bukan yang laen.
Kita juga ni kaum muda dari milenial pe zilenial yang harus melakukan perubahan yang benar. Karena sungguh besar faedah bagi para agen perubah. Allah pasti ngasi dia reward yang ga terbayangkan di dunia, yaitu surga beserta kenikmatannya. So, hari gene belom jadi agent of change? Yang Bener Aja! Rugi Dong!
0 Komentar