Rajab: It Is Time to Be One Ummah



Di penghujung bulan Rajab tahun ini, Muslimah Setu Tangerang Selatan mengadakan Majelis Ta’lim Rindu Syariah (MTRS) dengan tema Kemuliaan Bulan Rajab dan Kemenangan Umat Islam. Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan mulia. Tiga bulan lainnya yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. Semestinya kita bergembira menyaksikan kaum muslim pada setiap bulan Rajab berlomba-lomba mengerjakan berbagai amal kebaikan. Hanya saja, banyak amal kebaikan itu baru berupa amalan pribadi, belum amal yang berdampak pada kepentingan umat. Sampai saat ini pun kita masih menyaksikan saudara-saudara seiman di berbagai belahan dunia mengalami ketertindasan dan kezaliman oleh kaum kuffar maupun oleh penguasa mereka sendiri. 

MTRS kali ini menghadirkan dua Pembicara yaitu Ustazah Tri Handayani dan Ustazah Noor Hidayah.  Ustazah Tri menyampaikan seputar Isra Mi’raj yang terjadi di bulan Rajab. “Peristiwa Isra Mi'raj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidilharam (Mekkah) ke Masjidilaqsa (Palestina), dan dari Masjidilaqsa ke Sidratul Muntaha”, jelasnya. Ustazah Tri juga menjelaskan keistimewaan Masjidil Aqsa Palestina dan kondisi saat ini di mana Zionis menduduki bumi Palestina yang diberkahi.

Sementara Ustazah Noor selaku Pembicara kedua menyampaikan beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab diantaranya momen hijrah kaum muslim yang pertama ke Habasyah, Isra Mi’raj, momen pertemuan pertama kali Nabi SAW dengan kaum Anshar yang mempunyai kemuliaan, momen istimewa peralihan kiblat kaum Muslim dari Masjidilaqsa ke Masjidilharam, Perang Tabuk, Perang Yarmuk, pembebasan Hirah, Irak, dan perebutan kembali Baitulmaqdis oleh kaum Muslim setelah 88 tahun diduduki tentara Salib. Namun, di bulan Rajab pun, 100 tahun yang lalu ada satu momen yang menjadi petaka bagi umat Islam hingga saat ini. Momen itu adalah runtuhnya institusi Islam yang menerapkan sistem Islam kaffah selama 13 abad. Keruntuhan yang terjadi pada 28 Rajab 1342 H, tepatnya pada 3 Maret 1924 M itu membawa dampak hilangnya junnah (pelindung) kaum muslimin, yang menjaga umat dari segala bentuk keterpurukan dan penjajahan. Saat ini kaum Muslim di Cina, India, Myanmar, Afghanistan dan negeri-negeri lainnya mengalami penindasan maupun penganiayaan. Tak terkecuali di bumi Palestina, bumi para Nabi yang diberkahi. Perang Gaza terus berkecamuk seakan tiada akhir. Apa sesungguhnya solusi Perang Gaza ini? Ustazah Noor mengungkapkan, untuk dapat mengusir dan melawan Zionis, perlu ada kesatuan umat Islam dalam satu kepemimpinan dan satu ikatan akidah, yang akan mengerahkan segala daya upaya termasuk mengirim pasukan militer ke Palestina. “It is time to be one ummah, jangan ada lagi sekat-sekat nasionalisme yang memecah belah kaum Muslimin,” tegasnya. 

Lantas, bagaimana mewujudkan persatuan kaum Muslimin? “Caranya adalah dengan mencontoh Rasulullah SAW sebagai suri tauladan terbaik. Rasul berdakwah ke masyarakat melalui tiga tahap yaitu pembinaan (tatsqif), interaksi dengan masyarakat (tafa’ul ma’al ummah), dan penerapan aturan Islam (tathbiq ahkam). Dengan menyampaikan Islam kaffah ke seluruh kalangan termasuk generasi Zillenial saat ini, umat akan sadar pentingnya penerapan aturan Islam di seluruh aspek kehidupan yang akan membawa kemuliaan hidup di dunia maupun akhirat. Terakhir, Ustazah Noor mengajak untuk menjadikan Islam sebagai way of life dan terus menyebarkan dakwah Islam kaffah agar persatuan umat segera terwujud. (Ida Aya)

Posting Komentar

0 Komentar