Ruang Salimah, Senin 18 Maret 2024 bertepatan dengan 8 Ramadhan 1445 H, dipenuhi oleh 90 peserta kajian tadabbur Al Quran dari berbagai komunitas termasuk para ustadzah.
Edisi spesial Bulan Ramadhan Bulan Al Quran mengambil tema "Menjadi Mulia Dengan Al Quran".
Acara dimulai dengan pengantar oleh Ibu Dr. Hj. Rosmeinita, M.A., sebagai ketua Muslimah Tadabbur Quran, diikuti oleh Ustadzah Fatikah S.Ag. sebagai nara sumber yang memberikan pemaparan materi dengan mengulas secara gamblang makna Al Quran: "Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Jibril alaissalam secara lafadz dan ma'na yang bernilai ibadah bagi yang membacanya, tidak ada keraguan sedikitpun didalamnya sebagai mukjizat yang senantiasa dijaga oleh Allah. Siapa saja yang berbicara dengan Al Quran pasti benar, siapa yang berhukum dengan Al Quran pasti adil, dan siapa yang mengamalkannya pasti bahagia".
Ustadzah Fatikah, S. Ag. melanjutkan pemaparannya dengan menjelaskan Kiat Menjadi Mulia Dengan Al Quran. Kiat pertama adalah memperbanyak membaca Al Quran. Beliau memberikan gambaran perumpamaan 4 macam manusia sebagaimana gambaran hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Permisalan orang yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah utrujah, bau dan rasanya enak. Permisalan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan buah kurma, tidak beraroma, tetapi rasanya manis. Permisalan orang munafik yang membaca Al-Qur’an bagaikan raihanah, baunya menyenangkan, tetapi rasanya pahit. Permisalan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan hanzhalah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak.” (Muttafaqun ‘alaih).
Ustadzah Fatikah melanjutkan kiat kedua dengan menghafalkan Al-Quran. Dijelaskan bahwa kedudukan Penghafal Quran di Surga sebagaimana dijelaskan dalam hadis: “Dikatakan kepada shahibul Qur’an (di akhirat), 'Bacalah Al-Qur’an dan naiklah ke surga serta tartilkanlah (bacaanmu) sebagaimana engkau tartilkan sewaktu di dunia. Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu (di surga) berdasarkan akhir ayat yang engkau baca.'” (HR. Imam Tirmidzi, Abu Dawud).
Pada pemaparan ini, Ustadzah Fatikah selain memotivasi peserta untuk membaca dengan tartil, juga mendorong untuk menghafalkan Al Quran dimana Allah menjanjikan kepada para penghafal Quran kelak akan memberikan hadiah spesial kepada orang tua mereka berupa mahkota dari cahaya dan jubah indah.
Pemaparan berlanjut dengan kiat ketiga yaitu memahami Al Quran untuk memperoleh kebenaran:
"كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌۭ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ"
Kitab (Al-Quran) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah, agar mereka mentadaburi (merenungi) ayat-ayatnya, dan agar orang yang berakal sehat mengambil pelajaran (QS Shad).
Kiat terakhir adalah mengamalkan dan mendakwahkan Al Quran.
Pada dua poin terakhir, Ustadzah Fatikah mengajak untuk merenung bersama betapa banyak perintah dan larangan Allah yang faktanya masih abai tidak terlaksana, padahal perintah tersebut tertuang dalam ayat-ayat muhkam yang tidak ada seorangpun yang berselisih dalam memahami ayat tersebut, semisal perintah puasa di surat Al-Baqarah ayat 183 yang senada dengan ayat 178 di surat yang sama tentang Qishas.
Sebagai penutup, Ustadzah Fatikah mengajak semua peserta menjadi hamba mulia karena Al Quran dengan merenungi hal berikut:
1. Al Quran turun melalui malaikat Jibril, jadilah Jibril sayyidul malaikah.
2. Al Quran turun kepada Nabi Muhammad SAW, jadilah Muhammad SAW sebagai sayyidul anbiya wal mursalin.
3. Al Quran turun pada bulan Ramadhan, jadilah Ramadhan sebagai Sayyidusyuhuur.
4. Al Quran turun pada malam Lailatul Qadar, jadilah malam Lailatul Qadar sebagai khayrullayali.
5. Al Quran turun di kota Makkah dan Madinah, jadilah Makkah dan Madinah kota termulia di dunia.
6. Al Quran turun kepada Ummat Nabi Muhammad SAW, jadilah umat Muhammad sebagai Khoiru ummah.
7. Semakin Tinggi Perhatian Seorang Hamba Pada Al Quran, semakin tinggi Allah muliakan hamba tersebut.
Materi pun ditutup dengan sesi tanya jawab dari peserta dan testimoni perwakilan tokoh yang hadir.
Ustadzah Dra Hj. Murtiah Mursalim ( Muballighoh DKI) mengungkapkan bahwa materi yang dibahas luar biasa membangkitkan peserta yang hadir ini bisa di follow up lebih lanjut.
Tak kalah semangat, Ustadzah Vivi Aziz selaku ketua FKMT Jakarta Utara sangat mengapresiasi kajian ini dan sangat bersyukur bisa duduk bersama mengikuti kajian.
Rangkaian acara kajian tadabbur Quran ditutup dengan doa oleh Ustadzah Husnul Khotimah pukul 11.40.
0 Komentar