Oleh Rini Sarah
Sobi, tau gak mulai dari Maudy Ayunda, Naura, Anggun, Tulus, Fade2Black, sama Agnes Mo sepakat bahwa kita itu harus punya mimpi alias cita-cita dalam hidup kita. Udah gitu mereka berusaha ngeyakinin kita lewat lagu-lagunya klo kita itu mampu ngewujudinnya. However kondisi kita saat ini. Asaaal kita emang serius berusaha make it come true.
Bener juga sih emang klo mu petjah alias sukses kita mesti ada mimpi dulu. Ibarat kata mimpi itu jadi cahaya bulan yang dikejar kunang-kunang. Dia jadi punya tujuan kan kemana dia harus terbang. Dari sana, kita juga jadi bisa ngukur apa sih yang harus kita lakukan. Biar sampe ke sana dengan kondisi yang ada. Hmm hebat juga ya mimpi itu… Pantesan, kata Om-Om di gank Lasykar Pelangi bilang, “Mimpi adalah kunci….”
Si Mimpi ini emang kek sakti. Dia punya kekuatan besar lho, Sobi. Soichiro Honda bisa punya pabrik mobil brand kondang gara-gara punya mimpi. Padahal, dia adalah anak tukang pandai besi dan mekanik sepeda. Di dunia wibu juga ada kan contoh anime yang gara-gara mimpi bisa berubah jadi petjah (sukses). Noh, Naruto Uzumaki, shinobi pecicilan nan hiperaktif. Dia berambisi banget untuk menjadi Hokage. Baginya, tak ada yang mustahil jika terus diupayakan dan mesti komitmen dengan apa yang dikatakan. “Aku tak akan menarik kembali kata-kataku, karena itulah jalan ninjaku”. Haaay..hay…hay…hay (ketawa Tuan Crab mode on).
Naaah, kalo kita hubungkan ke Ramadan, berarti dalam menjalani kesempatan yang diberikan Allah bertemu dengan Ramadan kali ini, kita ni as a good muslim kudu juga doong punya mimpi. Ramadan kali ini wajib banget dah kudu petjah. Kudu sukses meraih tujuannya.
Takwa
Sobi, tujuan dari adanya perintah saum alias puasa di bulan Ramadan adalah takwa. Sebagaimana Allah Swt. kemukakan dalam ayat yang masyhur ini, Allah Swt. berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS Al-Baqarah: 183)
Takwa kalau di pelajaran Agama Islam biasanya didefinisiin sebagai menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi semua larangan Allah. Betul demikian. Tapi kalau mau lebih terperinci ada nih karakter orang bertakwa yang dikemukakan oleh Sahabat Ali Bin Abi Thalib karamallahu wajhah. Menurut beliau karakter takwa itu digambarkan dengan empat hal. Satu, takut kepada Rabb yang Maha Agung yaitu Allah Swt. Takut klo kita melanggar larangan-Nya atau malah mabal/bolos ga ngejalanin perintah-Nya. Kan kalau kita begitu Allah pasti murka. Murka Allah itu sereal-realnya bencana. Dipaketin ntar kita dengan tujuan neraka. Naudzubillah.
Takut sama Allah itu artinya kita taat. Termasuk ketika kita disuruh nahan lapar dan dahaga barang sebentar. Cuma 12 jam lah ya. Insya Allah, Allah yang Mahatahu, itu udah tau klo manusia itu bakal kuat menjalaninya. So, stop gak usah bikin gerakan MOKEL (Menolak Kelaparan) pas lagi puasa Ramadan. Itu salah satu bentuk dari ketidaktaatan.
Lalu... lalu, kita juga harus takut sama Allah dalam setiap kondisi. Mau sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Karena Allah itu Mahatahu tadi.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَوَلَا يَعْلَمُوْنَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ
"Dan tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan?" (QS Al-Baqarah 2: Ayat 77)
Oleh karena itu, udah hentikan percobaan budim-nya. Gak guna itu buka diem-diem. Kamu cuma bisa mengelabui pandangan manusia. Sedangkan Allah, tidak akan pernah bisa kau perdaya. Dua malaikat pencatat amal juga gak akan lalai. Kerecord pe detik demi detiknya kamu pas budim itu.
Skuy lah ya kita memperkuat keyakinan kita akan hal-hal yang ghaib. Bukan hantu dan circlenya ya yang dimaksud sama hal ghaib itu. Tapi sesuatu yang real ada tapi mata kita gak bisa lihat. Seperti Allah, para malaikat, hari kiamat, dll. Biar kita termotivasi terus mewujudkan karakter takwa.
Karakter takwa yang kedua adalah menjalankan al-Qur’an/hukum yang diturunkan Allah. Puasa adalah salah satu hukum-Nya. Orang bertakwa pasti akan semangat untuk menjalankannya. Karena selain itu kewajiban, puasa juga banyak hikmahnya. Kita akan diampuni dosa-dosa, pahala jadi berlipat ganda, udah gitu dijauhkan dari sisksa api neraka. Hmmm…indahnyaaa.
6, asal bukan rida sama kezaliman ya. Kezaliman mah kudu dilawan untuk dihilangkan lalu diubah menjadi keadilan.
Trus kita juga harus rida pada setiap aturan yang Allah amanahkan. Insya Allah, jika kita rida yang terekspresi dalam setiap ketaatan maka kemaslahatan dan berkah akan banjiri kita. Tentrem dah ati klo begini. Adeeeem.
Nah karakter takwa yang terakhir adalah bersiap menghadapi Hari Penggiringan. Sobi, kita kan udah menyatakan menolak termasuk dalam tim IQ 200 sekolam. Alias kita mendeklarasikan diri sebagai kaum yang cerdas. Nah, orang yang paling cerdas menurut Islam adalah orang yang mempersiapkan diri untuk menghadapi Hari Penghisaban/Penggiringan nanti. Orang yang mempersiapkan bekal untuk hari setelah kematiannya. Hal ini sejalan dengan hadis Nabi saw., “Orang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.” (HR at-Tirmidzi).
Mempersiapkan kehidupan setelah mati itu artinya kita mempersiapkan bekal yang layak untuk dibawa ke sana. Baik dari segi jumlah maupun kualitas. Bekal yang layak untuk dibawa ke sana adalah amal shalih. Amal yang diniatkan untuk dipersembahkan hanya untuk Allah semata dan dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat
Ramadan dan serangkaian ibadahnya adalah termasuk ajang bagi kita untuk meraup amal salih buat bekal di perjalanan jauh nanti. Sayang kalau dilewatkan begitu saja. Karena tak ada jaminan tahun depan Allah masih memberikan kesempatan untuk bertemu dengannya.
Skuy, kita jadiin Ramadan ini sebagai Ramadan ter-Petjah dalam sejarah hidup kita, Sobi. Jangan kotori dengan aktivitas Mokel dan Budim atau aktivitas maksiat-maksiat lainnya. Ga baik buat nasib kita di masa depan yang abadi. Syemangaaad ya Sobi….!
0 Komentar