Tetangga Kok Gitu Sih?!


Oleh Rini Sarah


#Remaja - Sobi, saudara kita, muslimin Palestina, akhirnya semakin terdesak. Hingga, mereka lari sampai mendekati gerbang Rafah. Rafah adalah wilayah perbatasan antara Palestina dan Mesir. Berarti mereka tetanggaan, Sobi. Ibarat kata rumah-rumah di komplek. Tembok rumah Palestina ma Mesir itu nempelnya di Rafah ini, Sobi.


Ngomongin soal tembok, asli Mesir bener-bener bangun tembok di Rafah. Pemerintah Mesir udah bangun tembok sepanjang 3 km di sana. Udah gitu kata kantor berita BBC, Mesir juga buka lahan yang besar alias luas di dekat perbatasan Gaza.


Nah, Mesir bangun itu sesaat setelah ada pengumuman dari entitas Z****s kalau dia lagi siap-siap nyerang Gaza. Otoritas Mesir mengatakan tidak ada ketentuan yang ditujukan untuk pengungsi Palestina dan daerah tersebut dimaksudkan sebagai pusat logistik untuk bantuan kemanusiaan. (BBC.com, 25/02/2024)


Jadi? Itu bukan buat bantuin muslimin Palestina ya? Duuuh, kok tega sih?! Padahal, muslimin Palestina kondisinya bener-bener dibom abis-abisan sama Z****s. Mereka meregang nyawa di ujung senapan dan pecahan bom yang ditembakkan entitas penjajah. 


Sobi, seorang petinggi Rusia, tepatnya Bapak Menlu Rusia Sergey Lavrov, pe komen kek gini untuk pembantaian muslimin Palestina, "tragedi nyata sedang terjadi di Gaza, yang ujungnya tidak terlihat." Trus, dia juga bilang kalau aksi Entitas Z*****s di Rafah itu adalah one of a kind dari pembersihan etnis. Itu dia ungkapkan pas berbicara di Forum Diplomasi Antalya di Turki. (kompas.tv, 02/03/2024)


Lalu, sang tetangga alias Mesir melihat kejadian kek gitu di depan mata teteeep diem aja. Hanya nonton, ga ngasi bantuan yang bisa bebasin sodara kita muslimin Palestina dari kelakuan bar-bar penjajah Z****s. Asli… bener-bener gak ngelakuin hal yang faedah. Bahkan, sekedar membuka gerbang Rafah buat nampung pengungsi Palestina pun Negeri Kinanah ini, ogah. Hmmm.... tetangga kok gitu sih?


Tenang-tenang.... jangan ngegas dulu. Semua bisa kita urai dan cari solusi baiknya. Dalam Islam, agama kita, setiap urusan ada solusinya. Jadi gak usah susah-susah, balik aja ke hukum Islam bagaimana mengaturnya.


Dalam urusan bertetangga, Islam memberikan kita tuntunan bahwa kita harus berbuat baik dengan tetangga, pa lagi ia sesama muslim. Sesama muslim kan bersaudara walo rumahnya beda, negaranya beda, rasnya beda, trus apanya lagi yang beda? Berbeda kan emang fitrahnya. Allah memang udah menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.


Berbeda juga bukan jadi alasan buat merendahkan, tapi perbedaan itu mengandung hikmah biar kita saling mengenal dengan landasan pemikiran ga ada yang lebih unggul karena perbedaan itu, tapi level kemuliaan hanya ditentukan oleh derajat ketakwaan (QS Alhijurot:13).


Balik lagi ke bertetangga, Umat Islam diperintahkan untuk tidak menyakiti tetangganya. Rasulullah saw. bersabda, Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir (kiamat), maka janganlah menyakiti tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam. (HR. Bukhari)


Ga boleh ya Sobi, kita nyakitin tetangga. Misal, tetangga kita lagi dikejar-kejar mau dibantai, eeh dia malah nembok pebatasan lebih tinggi lagi. Hmmm… itu mah yaaa bukan pada tempatnya. Pasti lah ya tetangga yang kena musibah sakit hatinya. 


Lalu, Rasulullah saw. pun memerintahkan kita untuk berbuat baik dengan tetangga. Rasulullah saw. bersabda: Sebaik-baik teman di sisi Allah Taala ialah mereka yang paling baik kepada temannya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah Taala ialah yang paling baik terhadap tetangganya. (HR. Ibnu Hibban dan Hakim) 


Saking harus berbuat baik sama tetangga, sampai-sampai hal itu urusannya disetarakan dengan keimanan. Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah beriman kepada-Ku orang yang tidur dalam keadaan kenyang, sedang tetangganya kelaparan sampai ke lambungnya, padahal ia (orang yang kenyang) mengetahui. (HR.Thabarani)


Seluruh umat Islam di dunia, terutama yang terdekat yaitu Mesir mengetahui bahwa muslimin Palestina mengalami kelaparan. Tapi, tidak ada yang mau menolong mereka. Bahkan, bantuan dari masyarakat Islam di berbagai belahan dunia pun jadi tertahan, Sobi. Karena, penguasa tetangganya tidak mau membuka akses masuk ke Palestina. Asli ini yang dinamakan the real mengsedih...


Lalu, kenapa sih Mesir dan negara-negara kaum muslim di berbagai belahan dunia itu pada diem aja seakan mati rasa? Jawabannya adalah sudah tidak ada persatuan secara akidah dalam diri umat Islam di dunia, penguasanya juga sudah terjangkiti penyakit cinta dunia dan takut mati. Hingga memilih untuk tega kepada saudaranya ketimbang terpental dari tahta.


Kaum muslim dunia memang telah terbelah, karena pengikatnya sudah lama tiada. Sudah 100 tahun lamanya. Ya, 3 Maret 2024 ini tepat pengikat persatuan umat Islam dunia yaitu Daulah Khilafah Islamiyah dihancurkan oleh konsprirasi Inggris dan lagi-lagi Y****i, dengan operatornya Mustafa Kemal Attaturk.


Cuma, tenang aja. Semua kekuasaan di dunia akan Allah pergilirkan. Sesuai dengan janji-Nya. Allah Swt. berfirman yang terjemahannya sebagai berikut, Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Aliimran:26)


Suatu saat nanti, kaum muslim juga akan kembali berkuasa di dunia dan bersatu dalam naungan Khilafah Islamiyah yang kedua. Sesuai dengan hadis Nabi saw., ...Selanjutnya  akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Beliau kemudian diam.” (HR Ahmad dan al-Bazar)


Insya Allah, Sobi, ketika Khilafah yang kedua tegak nanti, Mesir dan Palestina akan dipersatukan kembali. Lalu, mereka akan menjadi tetangga yang terbestie.... Allahu Akbar!

Posting Komentar

0 Komentar