Wujudkan Masyarakat Sehat Dalam Kubangan Kemiskinan, Mungkinkah?


Oleh : Siti Rima Sarinah


#BogorKota - Berbagai penyakit kerap kali menyapa masyarakat yang hidup di lingkungan yang tidak sehat. Tidak dipungkiri, di negeri ini masih ada begitu banyak masyarakat yang tinggal di rumah yang tidak layak huni. Rumah layak huni menjadi salah satu program pemerintah demi mewujudkan hunian dan lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Namun sayangnya, program ini terkendala biaya sehingga tidak berjalan sesuai harapan.

Salah satu penyakit yang kerap menyapa masyarakat adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD merupakan salah satu penyakit menular yang tak asing di tanah air. DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Negara beriklim tropis dan subtropis beresiko tinggi terhadap penularan virus tersebut.

DBD termasuk penyumbang kematian yang sangat tinggi di Indonesia. Tak terkecuali Kota Bogor yang juga marak dengan kasus DBD. Pada akhir Januari 2024 sebanyak 389 kasus, bulan Februari sebanyak 361 kasus dan jumlah kematian sepanjang bulan Januari hingga Februari sebanyak 4 orang. (dinkes.kotabogor.go.id)

Maraknya kasus DBD yang mendera masyarakat, membuat dinas kesehatan gencar melakukan promosi kesehatan untuk mencegah penyakit DBD, terutama saat musim penghujan. Banyak genangan air yang berpotensi menjadi tumbuh kembangnya jentik nyamuk. Pemberian abate, fogging, dan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus di lingkungan masyarakat adalah upaya yang sudah sering dilakukan akan tetapi tidak memberi pengaruh yang signifikan.

Upaya-upaya pengendalian dan pemberantasan jentik nyamuk, sejatinya tidak mampu menyelesaikan penyebab utama dari kasus DBD. Bahkan tanggal 22 April telah ditetapkan sebagai peringatan Hari Demam Berdarah Nasional, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dari penyakit DBD secara berkelanjutan, dengan selalu menjaga pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. Upaya ini pun tak membuat masyarakat bisa mengelak dari penyakit DBD. Sebab, masyarakat kebanyakan hidup di lingkungan yang tidak sehat akibat faktor kemiskinan. 

Kemiskinan telah mendera masyarakat sehingga tidak mampu mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih, serta tidak mampu mengonsumsi makanan yang bergizi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Belum lagi biaya kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya, menjadi beban yang semakin memberatkan masyarakat. Inilah potret kemiskinan masyarakat di negeri yang dikenal dengan Zamrud Khatulistiwa. Negeri dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, namun ironisnya masyarakatnya hidup dalam kubangan kemiskinan yang sangat dalam.

Seharusnya hidup di negeri yang kaya, menampakkan potret kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Nyatanya, walaupun sekuat tenaga setiap individu masyarakat berjuang untuk mewujudkan kehidupan yang layak, namun takkan pernah bisa terwujud. Sebab, sistem kapitalisme yang menaungi berbagai aturan dan kebijakan yang diterapkan di negeri ini telah menciptakan kemiskinan ekstrem bagi masyarakatnya. Sistem kapitalis telah mengalihfungsikan negara hanya sebagai regulator bagi rakyatnya. Rakyat dipaksa secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa ada peran negara secara nyata, sehingga beban hidup masyarakat semakin berat.

Padahal negara seharusnya menjadi pihak yang melayani dan memfasilitasi semua hajat hidup masyarakat termasuk lingkungan dan tempat tinggal yang bersih dan sehat. Kalaupun ada hunian yang bersih, sehat, dan nyaman, nyatanya hanya bisa diakses oleh segelintir masyarakat yang berkantong tebal. Karena sistem kapitalis memandang hajat hidup masyarakat sebagai ajang bisnis yang menggiurkan dan mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk memberantas berbagai macam penyakit menular yang mengakibatkan korban jiwa, tidak akan tuntas selama sistem kapitalisme masih mencengkeram negeri ini.

Pada hakikatnya menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat pasti membutuhkan peran negara dan sistem yang baik, tidak boleh tidak. Dan hal ini tidak akan pernah bisa diperoleh dari sistem kapitalisme. Hanya ada satu sistem yang menjadikan negara berperan penuh dan bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan hidup rakyatnya. Negara tersebut adalah khilafah Islamiyyah yang keberadaannya di tengah umat/rakyat sebagai garda terdepan, selalu siap menjadi pelayan bagi rakyatnya. 

Lingkungan yang sehat dan bersih serta hunian yang nyaman menjadi salah satu hajat hidup rakyat yang menjadi tanggung jawab negara. Maka negara khilafah berupaya maksimal untuk mewujudkan hal tersebut. Sebab, hidup sehat dan bersih merupakan pancaran dari keimanan. Sehingga negara akan menjamin dan memfasilitasi rakyatnya agar bisa hidup di lingkungan yang sehat dan bersih serta terhindar dari wabah penyakit. 

Negara khilafah akan membantu setiap individu rakyat untuk bisa memiliki rumah layak huni dengan pembangunan perumahan yang dikelola langsung oleh negara. Dan memastikan setiap individu rakyat bisa mengonsumsi makanan yang bergizi. Bukan sekedar program sesaat, namun negara khilafah hadir melayani rakyat dengan sepenuh hati. Khilafah akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya sehingga memudahkan kepala keluarga untuk mencari nafkah. Sedangkan yang memiliki keterbatasan fisik akan dibantu oleh negara, apabila tidak ada kerabat yang mampu menafkahinya.

Adapun kesehatan, dijamin penuh oleh negara. Dan setiap individu rakyat bisa memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas secara adil dan merata baik yang tinggal di kota maupun di desa, yang kaya maupun miskin. Negara membangun fasilitas kesehatan dengan kualitas terbaik di seluruh penjuru negeri. Rakyat yang terserang wabah penyakit dengan mudah dan cepat mendapatkan pertolongan serta penanganan medis dengan kualitas terbaik. Sehingga dapat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat lambatnya penanganan medis atau tidak mampu membayar biaya berobat.

Keberadaan negara dengan seperangkat aturan dan sistem yang baik, terbukti mampu menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi oleh rakyat. Hal ini bisa terwujud karena ketakwaan dan keimanan yang menjadi landasan periayahan negara terhadap rakyatnya. Dengan dorongan ketakwaan dan keimanan pula rakyat dengan sadar menjaga kebersihan lingkungan sebagai wujud keimanannya kepada Allah Swt. Negara seperti ini hanya ada dalam sistem khilafah, bukan yang lain. Wallahua’lam.

Posting Komentar

0 Komentar