Syawal telah usai. Bulan kemenangan ini meniscayakan umat Islam berintrospeksi, sudahkah kemenangan yang diraih adalah kemenangan hakiki? Ataukah sebatas kemenangan semu yang menyisakan goresan luka-luka yang masih menganga? Muslimah Setu, Tangerang Selatan membahas hal ini dalam Majlis Ta’lim Rindu Syariah pada Sabtu (11/05/2024) di selasar masjid Al-Bayan ITI, Setu, Tangerang Selatan.
Acara ini menghadirkan dua Narasumber yaitu Ustazah Nurhayati dan Ustazah Bintoro Siswayanti. Ustazah Nurhayati memaparkan makna minal 'aidiin wal faaiziin yang artinya "(semoga kita semua) tergolong orang yang kembali (ke fitrah) dan menuai kemenangan (dengan meraih surga)”; juga makna taqabbalallahu minna wa minkum yang artinya "semoga Allah SWT berkenan menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian semua”. Hakikat kemenangan adalah ketika umat Islam menjadi umat yang bertakwa kepada Allah SWT, dengan melaksanakan seluruh perintah Allah tanpa kecuali dan meninggalkan larangan-Nya. Sementara kunci kemenangan menurut Ustazah yang memiliki 3 putra dan 1 putri ini antara lain: Pertama, memantaskan diri sebagai hamba yang kokoh keimanannya, dalam keilmuannya, dan dekat dengan Allah SWT. Kedua, maksimal dalam melakukan upaya perubahan dari suatu kondisi menuju kondisi lain yang lebih baik, dan ketiga, sabar atas panjangnya perjuangan dan bahaya tipu daya musuh.
Ustazah Bintoro Siswayanti selaku Narasumber kedua menjelaskan perihal kebahagiaan hakiki Syawal, yakni memetik buah Ramadhan berupa “taqwa”. “Sesungguhnya, taqwa itu adalah gabungan semua kebaikan, yang dapat dirasakan di dunia maupun di akhirat”, jelasnya. Agar Syawal semakin meningkatkan ketaqwaan, Ustazah Bintoro memaparkan 3 hal, yaitu bertaubat, banyak belajar dan semakin terikat kepada aturan Allah, serta menolong umat bersama kelompok dakwah yang mencerdaskan umat. Terakhir, Ustazah Bintoro mengajak peserta untuk meneropong Syawal Rasulullah SAW dan para Sahabat. “Syawal Rasulullah SAW dan para Sahabat bukan sekedar kemenangan dan kebahagiaan individu, melainkan bertambahnya kebaikan mulai dari semakin kokoh keimanan para shahabat, semakin banyak kabilah/negara yang datang untuk belajar Islam, bergabung dan memperkuat Madinah, hingga semakin baik keadaan Madinah dan semakin luas Islam tersebar,” pungkasnya. (Ida Aya)
0 Komentar