Dalam Kajian yang dihadiri oleh tak kurang dari
80 ibu-ibu, Ustazah Dewi Purnasari, seorang penulis ideologis menyampaikan
bagaimana caranya mendidik putra-putri menjadi mujahid dan berjiwa ksatria. “Menjadikan
al-Qur’an sumber kekuatan adalah kunci dari kekuatan umat Islam,” kata Ustazah
Dewi Purnasari. “Namun, sudahkah kita sebagai ibu dan juga ibu-ibu yang lain
menjadikan al-Qur’an sumber kekuatan karena terkandung firman-firman Allah di
dalamnya? Rasanya masih jauh ya?! Demikian ujarnya dengan kalimat retorika.
Sementara itu, bercermin pada ibu-ibu dan anak-anak Palestina, mereka betul-betul telah menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehingga menjadi kuat dengannya. Meskipun dalam kondisi perang yang luar biasa sulit, ibu-ibu dan anak-anak di Palestina tetap tabah dan kuat menghadapai serangan genosida dari Zionis Israel. Dalam kajian Islam yang diselenggarakan di Mesjid Al-Istiqamah Puri Bukit Depok pada Ahad pagi 2 Juni 2024 itu juga dibahas sejarah Tanah Palestina hingga pendudukan Zionis Israel hari ini. Bercermin pada ketangguhan jiwa dan raga Muslim Palestina ini penting supaya generasi muda di negeri kita mencontoh mereka yang tidak lemah meski diperangi oleh musuh yang membenci Islam.
Anak-anak di Gaza, Palestina memang memiliki ketangguhan yang luar biasa, karena selama terjadi genosida di Gaza mereka tetap tabah meski dalam kondisi kelaparan, kekurangan air, hingga merasakan sakit akibat luka-luka berat. Penghibur mereka kala rasa sakit menyerang atau saat diobati tanpa anastesi adalah dengan membaca al-Qur’an yang ada dalam hafalan mereka. Semua itu karena mental mereka kuat dan bersandar pada Allah SWT semata.
Ustadzah Dewi juga memaparkan ada beberapa poin penting dalam mendidik generasi menjadi mujahid dan berjiwa ksatria. Poin-poin penting yang perlu diterapkan adalah bagaimana mendidik generasi muda dengan memberikan pendidikan Islam yaitu dengan menanamkan akidah Islam pada anak2 sejak kecil. Ini supaya mereka cinta kepada Allah SWT. Selanjutnya harus diajarkan juga cinta pada Rasulullah dengan melaksanakan sunah-sunahnya.
Kemudian harus ditanamkan keharusan berbakti pada orang tua. Juga harus ditumbuhkan kesadaran menjaga raga (menjaga aurat) dan ditumbuhkan kedekatan dengan jamaah orang-orang yang salih. Mendekatkan diri dan hati dengan masjid dengan banyak melakukan aktifitas di masjid bersama masyarakat juga penting. Lalu mengganti idola yang salah dengan idola-idola yang seharusnya yaitu Rasulullah, sahabat-sahabat Rasul dan para alim ulama menjadi penting dilakukan bersama masyarakat dan dengan bantuan kebijakan negara, tidak bisa dilakukan sendiri.
Antusiasme ibu-ibu peserta kajian tampak dari keseriusan
dan ajuan pertanyaan kepada pemateri pada Sesi Diskusi. Ibu-ibu banyak
bertanya seputar bagaimana agar bisa menjadi ibu yang terbaik dalam mendidik
anak-anak. Di awal acara peserta disuguhi hiburan marawis dengan alunan
rebana. Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan saudara-saudara kita yang
berada di Rafah, Gaza dan seluruh
Muslim di dunia serta memohon kepada Allah agar persatuan
umat Islam dan
kemenangan Islam segera tegak kembali. Lili Sartika.
0 Komentar