#Reportase - Pembuktian cinta kepada Rasulullah saw. tidak cukup hanya dengan memperbanyak selawat, tetapi dengan menaati beliau secara kafah dalam seluruh aspek kehidupan. Salah satunya dalam kehidupan berumah tangga. Suami dan istri harus mampu menjalankan peran masing-masing, karena hubungan mereka dalam Islam bukan seperti hubungan mitra, melainkan hubungan persahabatan. Suami harus bisa menjalankan perannya sebagai qowwam (pemimpin), sehingga dapat menghasilkan generasi yang salih dan salihah. Hal tersebut dibahas dalam Majelis Taklim Tafkir Muslimah Kaffah bekerja sama dengan Majelis Taklim Masjid al-Iftitah, pada Ahad (22/09/2024) di masjid al-Iftitah, Pondok Benda, Pamulang.
Majelis bertajuk “KDRT Beruntun: Bagaimana Islam Menuntun?” ini menghadirkan Ustazah Yuniasih sebagai pembicara. “Saat ini banyak masalah kekerasan terjadi dalam rumah tangga. Beberapa waktu lalu viral selebgram asal Aceh yang mengalami KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga) oleh suaminya sendiri. Dari kasus ini pun akhirnya banyak masyarakat yang khawatir dan takut untuk menikah,” ungkapnya.
Dalam sistem sekuler, KDRT dapat terjadi karena adanya ketidaksetaraan gender. Bagi penganut sekularisme, agama dianggap sebagai penyebab utama KDRT, karena dalam agama posisi laki-laki lebih menonjol daripada perempuan. Laki-lakilah yang menjadi pemimpin dalam rumah tangga, bukan perempuan. Oleh karena itu, solusi masalah KDRT adalah dengan membuat UU tentang kesetaraan gender. “Maka dalam rumah tangga, pemimpin keluarga bisa berdasarkan kesepakatan. Tentu saja hal ini bertolak belakang dengan sistem Islam,” tandas Ustazah Yuni, begitu beliau akrab disapa.
Adapun dalam pandangan Islam, ada dua faktor penyebab KDRT yaitu faktor individu dan sistem. Secara individu, KDRT disebabkan oleh kurangnya pemahaman Islam. Maka solusi KDRT menurut Islam adalah dengan menjalankan hidup sesuai dengan tuntunan Rasul. Adapun faktor kedua, yaitu sistem kehidupan. Sistem yang diterapkan saat ini adalah sekuler-kapitalisme. “Dalam sistem ini agama dijauhkan dari kehidupan. Kehidupan diatur oleh manusia sendiri. Sistem ini pun membuat sempit kehidupan, misal sulitnya mencari lapangan kerja bagi laki -laki. Kesulitan ekonomi ini pun menjadi salah satu penyebab KDRT. Solusinya adalah dengan kembali pada sistem Islam, karena hanya Islam yang dapat memberikan solusi atas permasalahan hidup yang kita hadapi,” papar aktivis dakwah senior ini.
Ustazah Yuni membacakan ayat yang menjelaskan masalah suami-istri sekaligus solusinya, yakni QS an-Nisa ayat 34 yang artinya, “Kaum laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi, Maha Besar.”
Begitu sempurna Islam memberikan gambaran mengenai aturan kehidupan, termasuk tuntunan dalam berumah tangga. “Hal ini akan mewujudkan kehidupan suami-istri sebagai sebuah hubungan persahabatan yang saling membantu dan memberikan kebahagiaan untuk meraih rida Allah Swt.”, pungkasnya.[](Risti)
0 Komentar