Paradoks Politik Praktis Pilkada Jakarta





- Pilkada Jakarta selalu menjadi pusaran kepentingan elite partai. Hal inilah yang membuat pilkada Jakarta memang selalu 'istimewa' untuk dikawal. 

Selain karena Jakarta masih sebagai 'magnet' kepentingan strategis, Jakarta juga tempat yang membawa 'prestise' bagi calon terpilih. Bagaimana Pilkada Jakarta tahun ini, apakah kepentingan rakyat yang akan menang?

Jawaban pertanyaan seputar Pilkada Jakarta, kami sajikan dalam wawancara dengan Tokoh Muslimah Jakarta, Ibu Zakiyah Amin, berikut ini. 


MJ: Apa yang menurut Ibu perlu kita cermati dari Pilkada Jakarta kali ini? 

Tokoh: Hal yang perlu kita cermati dari Pilkada Jakarta kali ini adalah adanya fenomena sejumlah elite politik (parpol) yg berkoalisi untuk memenangkan paslon yang bukan dari mayoritas aspirasi rakyat Jakarta tapi paslon pilihan parpol gabungan. Terkesan dipaksakan dan dikendalikan demi mengikuti arahan atau kebijakan koalisi parpol.


MJ: Mengapa memunculkan pemimpin daerah dalam sistem kapitalisme-demokrasi begitu sulit dalam prosesnya? 

Tokoh: Dalam sistem kapitalisme-demokrasi memunculkan pemimpin daerah sangat sulit prosesnya. Hal ini disebabkan karena kedaulatan ada di tangan rakyat walaupun pada faktanya di tangan parpol. Parpol yang ikut kontestasi pilkada masing-masing mengunggulkan kepentingan parpolnya, sehingga nafsu ingin raih kemenangan ditempuh dengan cara-cara yang tidak jelas arahnya. Bukan memperjuangkan hak rakyat tapi bersaing mendapatkan suara rakyat dalam bentuk angka-angka.


MJ: Apakah proses Pilkada Jakarta kali ini terhadap sosok yang akan dipilih masyarakat akan sesuai harapan dan realitasnya? Memimpin Jakarta dengan lebih baik? 

Tokoh: Sosok pemimpin yang akan terpilih melalui proses Pilkada November 2024 kecil kemungkinan akan membawa Jakarta lebih baik bahkan belum tentu sesuai harapan dan realitasnya. Besar kemungkinan disebabkan  karena kekecewaan rakyat pada proses pilkada yang berbelit-belit, pragmatis, dan oportunis. Parpol mudah berubah haluan. Aspirasi masyarakat Jakarta  diabaikan  dan lebih memprioritaskan kepentingan parpol. Sebab lainnya adalah mahalnya biaya dalam pilkada demokrasi Sehingga ketika sudah terpilih, tersandera kontrak politik dengan penguasa politik. Kekuasaan tidak lagi di tangan rakyat tapi di tangan pengendali parpol. Sehingga jangan heran kalau banyak kebijakan tidak berpihak pada rakyat menyebabkan dukungan rakyat tidak optimal dalam membangun Jakarta ke depan.


MJ: Sebenarnya bagaimana proses memilih pemimpin daerah dalam sistem Islam? 

Tokoh: Proses memilih pemimpin daerah dalam sistem Islam merujuk pada proses bagaimana Rasulullah saw. memilih para wali dari orang-orang yang memiliki kelayakan (kemampuan dan kecakapan) memegang urusan pemerintahan untuk suatu wilayah (provinsi) serta menjadi Amir (pemimpin) wilayah tersebut, yang disebut sebagai Wali yang diangkat oleh Khalifah. Pemimpin (wali) yang terpilih adalah juga harus memiliki ilmu dan dikenal ketakwaannya. Dipilih dari kalangan orang-orang yang dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam urusan yang menjadi kewenangannya dan dapat mengairi hati rakyat dengan keimanan dan keagungan (kemuliaan) .


MJ: Dengan kemudahan dan kesederhanaan proses pemilihan pemimpin daerah dalam Islam, akankah menjamin kualitas kepemimpinannya? 

Tokoh: Dengan kemudahan dan kesederhanaan pemilihan pemimpin daerah dalam sistem Islam sudah bisa dipastikan ada jaminan kualitas kepemimpinannya. Hal tersebut terjadi karena proses pemilihan pemimpin tidak ribet, tidak mahal, dan juga bebas dari tendensi pribadi maupun kelompok. Pemimpin yang dipilih kualitas keilmuannya dijamin dan sudah dikenal ketakwaannya. Sehingga kepemimpinannya pun berkualitas dan berjalan sesuai syariat. 


MJ: Bagaimana mengedukasi masyarakat bahwa jika ingin mendapatkan pemimpin daerah yang terjamin sesuai dengan ekspektasi masyarakat akan kepemimpinannya, harus dilakukan prosesnya dengan aturan dalam sistem Islam kafah? 

Tokoh: Salah satu cara mengedukasi masyarakat tentang bagaimana memilih pemimpin yang sesuai dengan aturan dalam sistem Islam kafah yang akan melahirkan pemimpin yang akan membawa banyak kesejahteraan adalah memahamkan masyarakat tentang urgensi sistem Islam yang berlandaskan akidah Islam. Akidah Islam inilah yang menjadi asasnya. Sejak awalnya, Rasulullah saw. membangun sebuah kekuasaan di Madinah dan memimpin pemerintahannya berdasarkan akidah Islam sehingga terbentuk sistem Islam. Sistem Islam inilah sebagai kekuatan politik praktis yang berfungsi untuk menerapkan hukum-hukum Islam secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakat. Wallahu a'lam bi showaab.[]



Posting Komentar

0 Komentar