#Reportase - Bulan Rabiulawal adalah bulan istimewa. Kaum muslimin senantiasa antusias memperingati Maulid Nabi Muhammad saw.. Rasulullah adalah sosok agung pembawa risalah Islam yang diutus Allah Swt. untuk seluruh umat manusia dan sebagai rahmat bagi semesta alam. Wujud kecintaan pada Rasulullah adalah dengan mengikuti dan meneladani beliau secara totalitas, tanpa memilih mana yang sesuai dengan hawa nafsu manusia atau tidak.
"Rasulullah saw. Teladanku", adalah tema yang diangkat dalam Majelis Ilmu an-Nisa, pada Jumat (20/09/2024) di salah satu mushola di wilayah Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Ustazah Reni Sri H., M.Pd., menyampaikan bahwa Rasulullah adalah sebaik-baik teladan sepanjang masa. “Hanya Rasulullah yang patut dijadikan teladan oleh umat Islam di mana pun dan kapan pun, bukan yang lain,” ujarnya.
Orang yang benar pengakuan cintanya kepada Rasulullah saw. adalah orang yang menampakkan tanda bukti kecintaan tersebut pada dirinya. Tanda cinta kepada Rasulullah adalah meneladani, mengamalkan sunnah, mengikuti semua ucapan dan perbuatan, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan, serta menghiasi diri dengan adab-adab yang beliau contohkan, baik dalam keadaan susah maupun senang, dalam keadaan lapang maupun sempit.
“Tidak patut bagi kita untuk meneladani sosok yang lain, apalagi berbeda akidah,” sambungnya lagi. Sangat disayangkan, umat saat ini euforia dengan kedatangan Paus Fransiskus. Menganggapnya patut diteladani karena sosok yang ramah dan membawa misi perdamaian. Malahan, ada maksud tersembunyi di balik semua itu, upaya pengakuan terhadap Israel dan solusi dua negara untuk wilayah Palestina, yang jelas-jelas melanggar hak kaum muslimin.
Di sisi lain, umat semakin jauh dari ajaran Islam, sehingga terjadi berbagai kerusakan di masyarakat. Aborsi, KDRT, kriminalitas, dan lain sebagainya kerap terjadi. “Oleh karena itu, jika kita ingin mendapatkan syafaat Nabi dan hidup sejahtera jauh dari masalah, maka kita harus ittiba (mengikuti) kepada Rasulullah, dengan menerapkan syariat Islam sebagai solusi terhadap seluruh problematika kehidupan. Hal ini seperti yang dilakukan beliau di periode Madinah,” pungkas aktivis dakwah ini.[][Izzah]
0 Komentar