Satu -1-




Awal September 2024 ini, Indonesia kedatangan tamu dari salah satu negara di Benua Biru, Vatikan. Pemerintah kita dan beberapa saudara muslim menyambut dia sedemikian rupa. Sampai-sampai demi menghormati dia yang memimpin misa, pemerintah lewat kominfo minta siaran azan magrib diganti running text.



Siapa ya dia, kenapa kehadirannya jadi bikin heboh negeri +62? Dia adalah Paus Fransiskus, orang nomor satu dalam agama Katolik. Paus itu kan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia serta negara Vatikan.  Pantesan ya pemeluk agama Katolik segitu bersuka cita karena bertemu dengan pemimpin tertingginya. Nah, klo ada yang muslim tapi ikut-ikutan termehek-mehek dengan kehadirannya, ini agak aneh emang. Emangnya ga bisa gitu termehek-meheknya sama pemimpin tertinggi Islam aja gitu ya? Emang Islam ga punya apa pemimpin tertinggi sedunia?



Nah, itulah poinnya. Saat ini, umat Islam emang lagi gak punya pemimpin level dunia yang menyatukan mereka. Akibatnya, muslimin kaya kehilangan induknya. Merasa insecure dengan agamanya, lalu silau deh dengan gemerlap fatamorgana agama lain.



Dalam ajaran Islam memang ada konsep tentang kepemimpinan dunia ini. Konsep kepemimpinan itu bernama Khilafah, pemimpin negaranya disebut Khalifah. Khalifah inilah orang nomor satunya. Ibarat kata sekarang mah RI1.



Khilafah sendiri definisinya adalah sebuah kepemimpinan umum bagi umat muslim sedunia. Khilafah inilah yang bakal ngurus umat Islam dengan menerapkan syariat Islam dan menyebarkan Islam ke seluruh dunia dengan dakwah serta jihad.



Perlu diketahui juga, Sobi, klo Khilafah itu wilayah negaranya gak kaya Vatikan. Vatikan kan kaya negara kota aja yang nyempil di kota Roma, Italia. Luas Vatikan itu hanya 44 hektar dengan populasi 842 jiwa. Saat ini, Vatikan emang dinobatkan jadi negara terkecil dari segi luas wilayah and jumlah populasi yang diakui secara internasional. Wilayahnya juga ga pernah membesar, tetep aja segitu.



Nah, klo Khilafah luasnya begitu besar. Saking luasnya wilayahnya bukan lagi nyempil, tapi membentang hingga mencakup 3 benua. Asia, Afrika, hingga Eropa. Dari Spanyol hingga perbatasan Cina. Dari Mekah hingga ke Maroko. Negara kita tercinta juga pernah jadi bagiannya. 



Hal ini kenapa bisa terjadi? Karena Khalifah itu beda sama Paus. Iya sih sama-sama orang nomor satu, sama-sama pemimpin tertinggi agama. Tapi, klo Paus cuma pemimpin agama (ritual) saja. Kalau Khalifah selain pemimpin agama, beliau juga pemimpin politik. Makanya, Khalifah itu bukan cuma mimpin sholat tapi mimpin negara, dakwah, dan jihad juga. Nah, dengan itulah wilayah Islam bisa meluas ke seluruh dunia. 



Bayangkan, kalau Khalifah datang ke wilayah kita. Hmmm... kaya mana ya termehek-meheknya kita. Masya Allah, kita didatangi orang nomor satu, didatangi pemimpin tertinggi kaum muslim, didatangi orang yang mengurus dan mencintai kita dengan sepenuh hatinya. Duh, suasana yang pasti bikin meleleh deh. 



Jadi kangen ya akan kehadirannya. Tenang aja, kangen kita akan segera terobati. Karena Allah Swt. telah memberi kabar gembira klo Khilafah yang kedua akan berdiri. Kabar gembira itu Allah sampaikan dalam Al-Qur'an surah an-Nur ayat 55,  "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."



Kabar gembira ini menggambarkan ketika Khilafah kedua return, maka umat Islam akan kembali dalam kondisi aman sentausa, hidup dalam suasana keimanan tinggi, dan insya Allah akan jadi umat nomor satu kembali. Keberadaannya akan sangat disegani oleh dunia. Bukan jadi umat insecure pada umat lain kek sekarang ini.



Hanya saja, kembalinya Khilafah bukan berarti gak perlu kita upayakan. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surah ar-Radu ayat 11, "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."



Skuy, kita ubah nasib, Sobi. Biar gak gini-gini wae. Masa betah aja jadi kaum yang gak ada harga dirinya. Kita berjuang mulai saat ini, kita ubah nasib. Nasib umat Islam baru bisa berubah dengan menerapkan syariat oleh Khilafah. Skuy... gaskeun, kita ambil bagian dalam perjuangan penegakannya. Kita bersatu mewujudkan kegemilangan Islam kembali. Insya Allah berjuta kebaikan akan membanjiri kalian. Allahu Akbar![]Rini Sarah








Posting Komentar

0 Komentar