Hanya Islam Kafah Pereda Air Mata Palestina

 



#Wacana — Persoalan Palestina bukanlah persoalan negeri-negeri Arab saja, tetapi sesungguhnya persoalan umat Islam sedunia. Sudah satu tahun rakyat Palestina berderai air mata. Mirisnya, hingga kini tidak ada satu pun tentara dari negara di dunia yang mampu membantu menyapu air mata penderitaannya. Lalu, dengan cara apa dan siapa yang akan menghentikan agresi kekejaman Yahudi Z*on*s.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan bahwa hanya ada tiga sosok  yang bisa menghentikan agresi Israel di Palestina. Mereka adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bos Hamas Yahya Sinwar, dan Presiden Amerika Serikat (cnnindonesia.com, 3/10/2024).

Banyak opini yang berkembang di tengah dunia terkait kondisi Palestina agar segera merdeka. Ada yang beropini bahwa solusi dua negara dikatakan sebagai sebuah tindakan adil untuk memberikan ruang pada bangsa Israel. Barat khususnya mengopinikan hal tersebut sehingga ketika Z*on*s diberikan wilayah tidak akan menjajah lagi. Namun, faktanya keserakahan Isr4el dan kekejiannya tidak pernah berhenti dan justru wilayah-wilayah penduduk Palestina dirampas oleh bangsa mereka.

Ada pula yang beropini cukup mendoakan dan mengecam saja karena tersandung banyak kepentingan dengan Isr4el juga Amerika. Hal ini seperti yang dilakukan negara-negara Arab contohnya Arab Saudi dan Mesir. Mereka berdiam diri saja terhadap derita Palestina. Tidak sedikit pun ada keinginan pengiriman pasukan tentaranya. 

Sekalipun dikatakan bahwa pemimpin negara ini yang mampu menghentikan perang, tetapi ketika umat Islam tidak bersatu untuk sama-sama mengirimkan pasukan tentaranya maka sulit untuk berhenti. Karena Isr4el dan Amerika tidak akan menghentikan kekejiannya dalam menjajah Palestina. Amerika senantiasa bermuka dua sekali pun DKK PBB sudah mengutuk kekejaman Isr4el. Bahkan hari ini kita bisa menyaksikan melalui media sosial serangan demi serangan terus dilancarkan ke negara-negara tetangga seperti Iran dan Lebanon. Kondisi ini semakin menguatkan bahwa Isr4el tidak lagi mengindahkan berbagai kecaman dan kutukan dari negara-negara di dunia. Inilah wajah asli Isr4el dan sekutunya yang selama ini mengagung-agungkan demokrasi. 

Bahkan, sebagian orang-orang yang mengamati geopolitik Palestina yang terus digempur dan memicu reaksi negara tetangganya memicu Perang Dunia ke tiga. Ini pula yang menjadi kekhawatiran Arab Saudi dan lima negara teluk Arab. Dalam hal ini, Gulf Cooperation Council/GCC dilaporkan was-was bisa menjadi target serangan Iran usai Teheran menembakkan 200 rudal balistik hingga hipersonik ke Isr4el pada Selasa (1/10). Kekhawatiran itu diutarakan negara-negara tersebut dalam pertemuan di Doha, Qatar, pada pekan lalu (cnnindonesia.com, 8/10/2024). 


Khilafah Solusinya

Berbagai opini yang berkembang untuk menyelesaikan deritanya rakyat Palestina sesungguhnya tidak menyentuh ke akarnya. Bahkan, terkesan membiarkan saudara kita di genosida tanpa ampun. Setahun sudah penjajahan Isr4el di Palestina nyatanya solusi hanya tambal sulam. Padahal, rakyat Palestina saat ini sangat membutuhkan junnah yang akan melindungi mereka. Rakyat Palestina hanya butuh pasukan tentara dari negara-negara muslim. Tujuannya tiada lain adalah untuk menghancurkan kekuatan Isr4el yang pada hakikatnya sudah kalah. Namun, kebisuan negara-negara Arab dan negeri-negeri muslim di dunia justru tidak bisa berbuat banyak, selain menyaksikan saudaranya di genosida. 

Sesungguhnya rakyat Palestina akan terselamatkan secara utuh yakni dengan Khilafah. Bahkan kondisi ini pula yang dirindukan warga Palestina. Mereka memahami hanya sistem Islam saja sebagai solusi jitunya. Hanya Islam yang sudah mengakar di hati mereka. Islam telah membekas di relung-relung hati mereka terutama yang mengalami masa kejayaan Islam. Di saat Islam diterapkan kesejahteraan rakyat sangat terjamin. Keamanan dan keadilan juga dirasakan oleh semua warga Khilafah. 

Ini pula yang pernah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab r.a. yang sangat menyayangi rakyatnya dan mampu mendamaikan tiga agama. Bahkan, saat harga diri umat Islam dilecehkan negara justru pihak pertama yang melindungi. Masa pemerintahan Al-Mu'tasim Billah yang mengirimkan pasukannya demi membela kehormatan seorang muslimah dari gangguan bangsa Yahudi. Hal ini juga menjadi pelajaran berharga betapa negara Islam memiliki peranan penting dalam menghilangkan derita rakyatnya.

Walhasil, rakyat Palestina akan berhenti mengeluarkan air mata deritanya hanya dengan sistem Islam kafah. Sistem Islam kafah pembawa kesejahteraan dan pelindung rakyatnya. Bermohon kepada Allah Azza Wajalla agar segera menurunkan pertolongannya supaya Khilafah yang dijanjikan segera hadir. Oleh karena itu, sebagai pengemban dakwah mari merapatkan barisan untuk mengopinikan Islam ke tengah masyarakat baik kalangan bawah hingga penguasa sehingga mereka tergerak untuk menolong saudaranya di Palestina. Wallahualam bissawab.[]


Posting Komentar

0 Komentar