Mencintai Nabi Sepenuh Hati


#Reportase — Nabi Muhammad saw. adalah hadiah terbesar yang Allah anugerahkan untuk kita sebagai umatnya. Kesabaran dan ketulusan beliau terhadap umatnya,  membuat saat ini kita bisa mengenal syariat-Nya. Sungguh akan berantakan hidup kita tanpa aturan, seperti halnya akan hancur hidup kita tanpa syariat (aturan) dari Robbul ‘alamin. Syariat yang Allah berikan karena sayang-Nya pada kita. Tidak ada yang lebih menyayangi diri kita dibandingkan Ar-Rahiim, tidak ada yang lebih tahu cara mengatur dibandingkan Al-‘Aalim, tidak ada pilihan yang terbaik dibandingkan Al-Muhsin. Diskusi ini mengawali kajian muslimah di Ciputat Timur, pada Selasa (15/10/2024), dengan tema “Mencintai Nabi Sepenuh Hati”.

Ustazah Zaliya Abu Bakar selaku pembicara memaparkan bahwa jangan pernah menyia-nyiakan cinta Allah melalui Nabi. Nabi yang bahkan di akhir hidupnya pun selalu mengingat kita sebagai umatnya. Nabi yang dalam kitab as-Syifa disebutkan bahwa beliau tidak akan rida kalau ada satu dari umatnya yang terkena api neraka. Nabi pun sempat berpesan pada saat Haji Wada, "Bersabarlah wahai umatku, tunggulah aku di telagaku kelak di yaumil qiyamah." Maka berusahalah menyambut pesan itu, bersabarlah mengikuti apa yang Allah dan Nabi kehendaki. 

Mengikuti Nabi berarti mengikuti semua perintahnya; tidak ada keberatan di hati kita dan rida sepenuhnya dalam menjalankannya. “Luasnya syariat Nabi tidak hanya menyangkut ibadah ritual, tapi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari akidah, ibadah, muamalah, hingga pemerintahan,” jelas Ustazah Zaliya.

Di akhir acara, Uztazah Zaliya mengajak seluruh peserta agar semangat mengenal syariat-Nya sebagai bentuk cinta kepada Nabi kita, Muhammad saw..[](And)

Posting Komentar

0 Komentar