#MutiaraAl-Qur'an — Allah Swt. menciptakan manusia ke muka bumi ini untuk beribadah. Ibabadah yang dimaksud bukan hanya terkait salat lima waktu melainkan terkait setiap amal perbuatan manusia yang harus terikat pada perintah dan menjauhi larangannya. Untuk melaksanakan ibadah ini tentu diperlukan ilmu untuk bisa menunaikannya sesuai dengan aturan yang dikehendaki-Nya. Maka, untuk mendapatkan ilmu, seorang muslim diwajibkan untuk mencari dan mempelajari ilmu-ilmu yang berasal dari Islam untuk bisa melaksanakan semua perintah dan larangan Allah Swt. dengan sempurna.
Tanpa ilmu, seorang muslim tidak bisa menunaikan tugas penciptaan-Nya, bahkan bisa menjerumuskannya pada kesesatan/kekafiran. Ilmu diibaratkan seperti mata yang akan membantu kita melihat dan memandang sesuatu yang baik dan yang buruk dengan cara pandang Allah Swt.. Sebab, kita sudah memahami dan mengetahui bahwa setiap amal perbuatan yang kita lakukan di dunia ini kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hari akhir. Maka, kita harus berhati-hati dengan perbuatan kita dan dengan ilmu akan menunjukkan kita jalan benar.
Ilmulah yang menjadi tolok ukur mulia atau tidaknya manusia dibandingkan dengan makhluk-mahkluk ciptaan Allah yang lainnya. Allah Swt. berfirman, “Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengatahui terhadap apa yang kam lakukan.” (QS al-Mujadalah: 11)
Ayat di atas, yakni Allah memuliakan orang-orang beriman yang berilmu dan mengangkat derajat mereka dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Hal inilah yang seharusnya menjadi motivasi akidah bagi setiap muslim untuk senantiasa berlomba-lomba mencari ilmu Allah, dipelajari, dipahami, diamalkan, dan didakwahkan. Sebab, ilmu akan menjadi keberkahan bagi pengembannya apabila ilmu tersebut membawa manfaat bagi orang lain.
Rasulullah saw. juga menyampaikan hal senada dalam sabdanya, ”Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagiaan akhirat, tuntutlah ilmu, baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)
Begitu banyak reward yang diberikan oleh Allah Swt. dan Rasulullah saw. kepada penuntut ilmu. Allah membebankan kewajiban menuntut ilmu kepada setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan dan keistimewaan reward ini Allah khususkan hanya untuk manusia. Dengan ilmu juga dapat mengantarkan seseorang menuju jalan kebajikan dan ketakwaan.
Apalagi saat ini, kita hidup ketika aturan Allah diganti dengan aturan buatan manusia. Hal itu mengakibatkan begitu banyak kerusakan dan persoalan hidup membuat manusia semakin jauh dari aturan Allah Swt.. Bahkan, kebanyakan kaum muslim tidak mengenal Islam dan merasa asing terhadap aturan yang notabene berasal dari agama yang mereka yakini. Hanya sedikit sekali dari kaum muslim yang mau mengkaji Islam dan mendakwahkan Islam. Yang lebih parah, mereka malu menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim. Mereka malah merasa bangga dengan gaya hidup Barat dan menjadikan gaya hidup mereka. Tanpa sadar kaum muslim masuk dalam jeratan musuh-musuh Allah yang sangat berambisi ingin menjauhkan kaum muslim dari Islam dari sejak dahulu kala.
Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita, khususnya pengemban dakwah untuk menyadarkan kaum muslim agar kembali kepada Islam. Karena sudah terlalu lama kaum muslim dibuai dengan kegelapan sistem sekularisme, yang membuat manusia berbuat sesukanya sesuai hawa nafsunya. Paham ini menghilangkan kemuliaan manusia sebagai makhluk yang mulia yang telah dibekali akal oleh Allah Swt..
Dengan masifnya dakwah yang terus digaungkan oleh para pejuang agama Allah, perlahan tapi pasti akan segera menyadarkan umat Islam tentang hakikat kehidupan dan penciptaan-Nya. Agar seluruh umat Islam menjadi umat yang cinta kepada ilmu dan berlomba-lomba mencari ilmu untuk bekal akhiratnya kelak. Kaum muslim hendaknya juga berupaya menerapkan ilmu-ilmu Islam dalam kehidupan dan menjadikan Islam sebagai problem solving.
Islam hadir dengan membawa kekayaan ilmu dan pemikiran yang akan menghantarkan manusia pada predikatnya sebagai khairu ummah. Generasi yang sangat mengagungkan dan mencintai ilmu, karena dengan ilmu inilah Allah memberikan kemuliaan kepada kaum muslim. Maka wajarlah, di masa kejayaan Islam, kaum muslim menjadi umat yang disegani dan menjadi mercusuar cahaya ilmu yang melahirkan banyak generasi yang bukan hanya faqih di bidang agama tetapi juga mumpuni dibidang sains dan teknologi.
Sederet nama para ilmuwan, polymath, penemu, dan penakluk tertulis dalam tinta emas peradaban. Keilmuan mereka sangat berkontribusi besar pada peradaban dunia hingga hari ini. Fakta ini menunjukkan bahwa generasi kaum muslim adalah generasi yang mengagungkan ilmu dan mereka mulia dengan ilmu tersebut. Oleh karena itu, wahai kaum muslim bangkit dan sadarlah, tidak sepantasnya kita menjadi umat yang terjajah dengan pemikiran rusak sekularisme. Sebab Allah telah menganugerahkan kekayaan ilmu dan pemikiran Islam agar dapat menyebarkan risalah Allah dan Rasul-Nya hingga Islam tersebar di seluruh penjuru bumi dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Wallahualam bissawab.[]
Siti Rima Sarinah
(Aktivis Dakwah)
0 Komentar