#Reportase — Muslimah Tadabur Al-Qur'an Jakarta Utara pada Senin, 20
Januari 2025 kembali mengadakan kajian tadabur Al-Qur'an. Tema yang diangkat
kali ini adalah "Rajab: Momentum Mengembalikan Kemuliaan Islam", yang
merupakan tadabur dari surah al-Imran
ayat 110.
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ
وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk
manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang
mungkar, dan senantiasa beriman kepada Allah..."
Lantunan ayat suci Al-Qur'an oleh Ustazah Hj. Murtiah Mursalim. Dilanjutkan
kata sambutan oleh Ketua MuslimahTadabur Al-Qur'an, Ustazah Hj. DR. Rosmeinita.
Ustazah Fatikah, S.Ag., selaku pemateri mengawali kajian dengan mengingatkan kemuliaan bulan Rajab
sebagai satu diantara bulan-bulan haram dan mengajak peserta senantiasa berdoa
semoga Allah Swt. memberikan keberkahan di bulan Rajab dan Sya'ban, serta
menyampaikan kita ke bulan Ramadan.
Ustazah Fatikah melanjutkan pembahasan tafsir surah al-Imran ayat
110 dengan penegasan khoiru ummah sebagai julukan yang khas dari Allah.
Predikat umat terbaik ini membawa sifat-sifat sebagai berikut:
(1) tidak pernah berhenti menyuruh kepada yang makruf (kebaikan);
(2) tidak pernah berhenti mencegah kemungkaran;
(3) beriman kepada Allah (mengimani rukun Islam dan rukun iman).
Beliau mengungkapkan bahwa fakta umat saat ini sangat jauh dari
gambaran umat terbaik. Berbagai kehancuran dan kerusakan menimpa di banyak
aspek kehidupan, mulai dari seks bebas, narkoba, judol, pinjol, tawuran,
kemiskinan, dan kezaliman negara-negara kafir penjajah yang tiada henti seperti
genosida di Gaza yang sudah berlangsung 16 bulan dengan korban meninggal
46.000, luka cacat permanen 100.000, dan korban hilang 11.000.
Ustazah melanjutkan terkait genosida Gaza, rasanya pilu, betapa
murahnya nyawa kaum muslimin di Gaza. Padahal, Rasulullah saw. menyampaikan
bahwa, "Kehancuran dunia ini lebih ringan di sisi Allah dibandingkan
dengan pembunuhan seorang muslim." (HR an-Nasa'i)
Keterikatan persaudaraan karena muslim harusnya menyatu layaknya
satu tubuh sebagaimana tertuang dalam hadis.
"Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling mencintai,
berkasih sayang, dan tolong menolong di antara mereka adalah seperti satu
tubuh. Jika ada satu bagian tubuh mengalami sakit maka sekujur tubuh ikut
merasakannya dengan tidak dapat tidur dan merasakan demam." (Mutafaq
'alaih)
Beliau menambahkan bahwa nasib Gaza berada di tangan kaum muslimin
bukan dengan gencatan senjata. Sejarah membuktikan pembebasan Baitulmakdis yang
pertama pada bulan Rajab tahun ke-15 H pada masa Kekhilafahan Umar bin al-Khathab
r.a. dan yang kedua pada masa Kekhilafahan Sultan Salahudin al-Ayyubi juga
terjadi di bulan Rajab 583 H.
Beliau mengungkapkan bahwa hanya dengan Khilafah, Baitulmakdis bisa
di bebaskan, sekaligus menyelamatkan Palestina dan kaum muslimin
yang tertindas.
Pada sesi diskusi dan tanggapan, di antara peserta ada yang
menyatakan keprihatinannya akan fenomena
yang dirasa bahwa lambat laun kaum muslimin mulai melupakan tentang Gaza. Juga
mempertanyakan mengapa negara-negaea Arab tidak membela Palestina bahkan justru
bersahabat dengan pendukung Isr43l, terkait aksi boikot yang mulai kendur. Pun bagaimana
Islam memberikan solusi terhadap berbagai persoalan umat saat ini.
Ustadzah Fatikah, S.Ag., menanggapi pertanyaan-pertanyaan peserta
dengan kembali menegaskan bahwa pembebasan Palestina semua terjadi di masa pemerintahan Islam
(Khilafah) dengan pengiriman militer dari Khalifah. Sekat nasionalisme dan
tunduknya para penguasa kepada Barat yang membuat mereka tidak bergeming
melihat genosida Gaza.
Maka, sejatinya umat Islam wajib berjuang untuk menegakkan kembali
Khilafah. Sebab, hanya dengan Khilafah umat dapat mengembalikan kehormatan dan
mengalahkan musuh-musuh mereka.
Acara ditutup dengan seruan untuk terus peduli terhadap Palestina
dan bergabung dalam masiroh untuk bebaskan al-Aqsa dan Palestina.[]
0 Komentar