Anggun Mustanir
#TelaahUtama — Kebakaran hebat yang belum kunjung padam melanda sejumlah wilayah di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Sampai dengan Minggu (11/1) pukul 17.00 waktu setempat, tim medis Los Angeles mencatat korban tewas sebanyak 24 orang. Tidak hanya itu, kebakaran juga menghancurkan sekitar sedikitnya 12.300 bangunan. Pemandangan mengerikan terlihat di sisi barat kota LA karena api telah meluluhlantakkan lahan seluas 23.713 hektare atau 37 mil persegi. Mirisnya, baru sekitar 13 persen yang bisa dikendalikan (tempo.co, 13/1/2025).
Sampai dengan tulisan ini dibuat, belum ada informasi resmi dan pasti terkait penyebab kebakaran. Empati berdatangan dari berbagai kalangan atas musibah ini. Namun, tidak sedikit cibiran dan hujatan justru dilontarkan netizen di media sosial.
Hal tersebut tidak lain karena selama ini, Amerika Serikat merupakan pendukung nomor wahid penjajah Yahudi Zi0n*s di Tanah Pal3stin4. Apalagi, baru-baru ini, dilansir dari laman cnbcindonesia.com, 8/1/2025, Presiden terpilih AS, Donald Trump memperingatkan Hamas untuk membebaskan tawanannya di Gaza, Palestina. Dia mengancam bahwa jika kesepakatan pengembalian sandera tidak dilakukan, maka semua neraka akan pecah di Timur Tengah.
Seakan menerima “karma” dari ucapannya, Los Angeles yang merupakan salah satu kota terpadat di negara bagian California hangus dan habis terbakar. Banyak spekulasi liar yang memicu teori konspirasi bertebaran di media sosial. Banyaknya kejanggalan dikaitkan dengan rencana pemerintah kota membangun “LA Smart City” pada tahun 2028.
Namun, sebagai seorang muslim sejatinya kita berlepas diri dari sesuatu yang berada di luar jangkauan kita sebagai manusia. Yang kita yakini adalah sesungguhnya kebaikan dan keburukan akan kembali pada diri kita sendiri. Sehingga, kita sebagai seorang muslim senantiasa ‘wara atau bersikap hati-hati/menjaga diri dari perkataan dan perbuatan buruk.
Sejumlah pakar menduga bencana kebakaran terburuk di Amerika Serikat itu disebabkan salah satunya oleh Angin Santa Ana. Angin Santa Ana adalah fenomena alam yang muncul karena kondisi geografis di AS bagian barat. Diberitakan dalam NBC News bahwa angin tersebut menjadi sangat berbahaya jika dikombinasikan dengan kondisi kekeringan yang meningkatkan risiko kebakaran hutan seperti yang terjadi di wilayah Los Angeles saat ini.
Namun, sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya, “Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).”
Dalam ayat tersebut terdapat kata I’shâr yang artinya angin topan yang panas. Seperti dikutip dari Associated Press (AP) di laman detiknews.com, 12/1/2025, Angin Santai Ana bertiup melintasi gurun ke pedalaman, angin tersebut membuat kelembaban udara turun dan membuat tumbuhan mengering. Kecepatan angin yang luar biasa dapat memicu percikan api, hingga menjadi kobaran api yang menyebar dengan cepat. Jika terjadi kebakaran, angin dapat meniupkan bara api yang membara dan kemudian menjadi kobaran api dalam hitungan menit.
Tidak hanya itu, selain terdapat perubahan iklim yang ekstrem dan Angin Santai Ana, di Palisades ternyata banyak hidran yang mengering. Hal ini turut menyulitkan petugas untuk memadamkan api. Ketika api berkobar hebat, salah satu petugas pemadam kebakaran mengaku kehilangan sebagian besar tekanan hidran saat akan. mengisi ulang air di kendaraan.
Allahu Akbar, Allah Mahabesar, Allah Mahakuasa. Sesungguhnya hanya dengan berkata “Kun Fayakun” apa pun bisa terjadi. Kesenangan, kebahagiaan, bencana, dan malapetaka bisa terjadi hanya seperti membalikkan telapak tangan. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
Dikutip dari laman republika.co.id, 12/1/2025, total kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai hampir Rp1.000 triliun. Fantastis, besaran angka tersebut ditaksir hampir tiga kali lipat dari bantuan Amerika Serikat (AS) untuk operasi militer I5ra*l sebesar lebih dari 22 miliar dolar AS atau sekitar Rp356,8 triliun. Kepala Meteorologi AccuWeather, Jonathan Porter mengatakan bahwa kebakaran di area dari Santa Monica hingga Malibu menjadi salah satu kebakaran hutan terburuk dalam sejarah California. Bencana tersebut berdampak pada beberapa real estat termahal di AS dengan nilai rumah rata-rata lebih dari dua juta dolar AS atau sekitar Rp32 miliar.
Memang kita tidak boleh memberikan umpatan kepada warga Los Angeles yang tertimpa musibah. Namun faktanya, banyak dari mereka yang ketika saudara-saudara kita di Palestina dibombardir oleh Yahudi Zi0n*s laknatullah justru membela penjajah dan berkata sumpah serapah. Bahkan, AS adalah negara terdepan dalam menyuplai senjata maupun dana kepada para Zi0n*s untuk memerangi dan mengusir warga Palestina dari rumahnya sendiri.
Fakta di lapangan yang justru lebih menyayat hati dan kita tidak boleh lupa adalah kekejian di Palestina bukan bencana alam, tetapi makar yang dibuat para pembenci Islam. Hanya karena orang-orang Palestina adalah muslim, mereka dizalimi. Para pembenci dan penjajah lupa bahwa Tuhannya orang Islam Mahaperkasa dan Kuasa. Sehingga, makar apa pun yang mereka punya akan kalah dengan makar Allah Swt..
Allah Swt. telah berfirman dalam Al-Qur'an surah al-Imran ayat 54 yang Artinya: "Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”
Jelas, bahwa kezaliman yang dilakukan AS dan sekutunya terhadap umat Islam tidak hanya di Palestina, tetapi juga di belahan negeri-negeri muslim lainnya membawa kehancuran bagi mereka sendiri. Sejatinya, apa yang terjadi di California juga merupakan peringatan bagi penguasa-penguasa dunia terutama di negara mayoritas muslim yang bungkam terhadap kebenaran. Ketika mereka enggan mengirim bala tentara untuk berjihad membela kehormatan kaum muslim, maka tentara Allah Swt. yang akan menyapu bersih istana-istana megah mereka.
Namun sebagai manusia yang dikaruniai akal dan hati nurani, tidak malukah kita kepada Allah Swt. atas diamnya kita? Tidakkah kita tergerak untuk ambil langkah konkret mengakhiri segala kesengsaraan kaum muslim atas penindasan karena tidak berpegang teguh pada syariat-Nya? Tidakkah kita tergiur dengan janji Allah yang Mahapemurah dengan segala kebaikan dunia dan akhirat juga surga yang abadi? Aynal Muslimun?
“Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Imran: 133)
Wallahualam bissawab.
0 Komentar