Muslimah Gunung Puteri Ikut Aksi Bela Palestina di Jakarta: Serukan Semangat Pembebasan Palestina

 



#Reportase — Massa aksi bela Palestina mulai berdatangan dari berbagai wilayah menuju kawasan Monas, Jakarta Pusat, Ahad pagi 26/01/2025. Diantaranya 2 bus rombongan dari Gunung Puteri dan sekitarnya yang mengungkapkan alasan mengikuti aksi karena dorongan keimanan, memiliki kesamaan akidah dengan saudara-saudara di Palestina.

Salah satu warga Cileungsi, Dini (20) mengaku berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB. Dini mengatakan alasannya ikut aksi karena peduli terhadap para pejuang Palestina dalam merebut kembali tanah suci umat Islam, yaitu Baitulmakdis. Dalam aksinya, Dini  bersama teman-temannya berharap umat IsIam segera bersatu untuk membebaskan Palestina dengan solusi tuntas.

Massa aksi terdiri dari berbagai kalangan, dari anak muda hingga orang tua. Terpantau 40.000 peserta melakukan longmars yang sebagian peserta sudah sampai di depan Kedubes AS sedangkan ekornya masih dalam perjalanan dari Patung Kuda. Tampak massa aksi kompak membawa bendera hitam maupun putih yang bertuliskan kalimat tauhid, bendera simbol persatuan umat Islam yakni al-Liwa' dan ar-Royah.

Aksi yang bertajuk, "Isra' Mi'raj: Umat Bersatu Bebaskan Palestina" dihadiri para orator dari tokoh-tokoh Islam, di antaranya K.H. Rokhmat S. Labib menyampaikan bahwa gencatan senjata bukan solusi atas Palestina. Gencatan senjata saat ini sifatnya sementara, karena Zionis Yahudi masih terus melancarkan serangan kepada kaum muslimin. Hal ini menunjukkan bahwa Zionis Yahudi tidak akan pernah menepati janji mereka. Begitu gencatan senjata selesai, mereka akan kembali menyerang, menyerbu, dan menumpahkan darah kaum muslimin.

Andaikan gencatan senjata itu permanen, hal itu bukan solusi bagi kaum muslimin, dan tidak diridai Allah Swt..  Zionis Yahudi datang ke Palestina merampas dan menegakkan negara di Palestina, maka ini adalah penjajahan.

"Maka, apa solusi atas penjajahan?" tanya orator berteriak di atas panggung utama. "Penjajahan tidak bisa diselesaikan dengan perdamaian, tetapi balik memerangi mereka yaitu jihad fi sabilillah," pungkasnya.

Peserta aksi serentak setuju dengan ucapan takbir membahana.

Orator lainnya berasal dari Cendekiawan Muslim, Ustaz Ismail Yusanto. Ia menyampaikan bahwa Baitulmakdis adalah tempat suci umat Islam di mana Rasulullah di isra' kan dan dibebaskan pada masa Khalifah Umar bin Khattab r.a.. Sultan Abdul Hamid II bahkan menolak mentah-mentah tawaran tokoh Yahudi, Theodore Herzl yang hendak menyuap tanah Palestina dengan emas.

"Jangankan kita, orang-orang Yahudi pun tahu bahwa Palestina bukan negeri tidak bertuan, jelas tertera dalam sejarah bahwa Palestina adalah bagian dari Khilafah Islam," kata Ustaz Ismail Yusanto.

Zionis Yahudi melakukan berbagai rekayasa agar Khilafah Utsmaniyah sebagai payung dunia Islam yang melindungi Palestina runtuh. Ketika pelindung umat Islam lenyap, terjadilah migrasi orang-orang Yahudi ke Palestina dan berdirilah negara Zionis. Maka solusi tuntas membebaskan Palestina adalah jihad dan Khilafah.

"Kita harus memantapkan langkah berjuang menegakkan kembali Khilafah. Dengan persatuan itu umat Islam memiliki kekuatan dan bisa menghadapi permasalahan di dunia Islam, termasuk Palestina," ajak Ustaz Ismail kepada seluruh peserta aksi.

Panasnya Jakarta tak menghalangi semangat peserta untuk terus meneriakkan yel-yel pembebasan Palestina. Barisan semakin merapat, panji-panji Rasulullah terus dikibarkan sampai aksi selesai. Aksi damai yang diikuti puluhan ribu peserta ini ditutup doa oleh Kiai Yasin Muthohar dan seluruh peserta. Dalam doanya, Kiai Yasin Muthohar memohon kepada Allah Swt.  agar memenangkan perjuangan umat Islam dan menghancurkan musuh Islam sehancur-hancurnya. Aamiin. [Mitri]

Posting Komentar

0 Komentar