Pendukung Kaum Biadab, Layak Terima Azab

 

 



Kamilia Mustadjab

 

#Tarikh Tidak ada yang tidak mengenal kisah kaum Nabi Luth. Kaum Sodom dilenyapkan dari muka bumi ini akibat perbuatannya yang biadab. Perbuatan mereka menyukai sesama jenis saat itu merupakan perbuatan yang belum pernah dilakukan oleh kaum mana pun saat itu. Nafsu mereka yang membabi buta diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai pelajaran bagi kaum muslimin. Allah berfirman dalam QS al-A’raf: 8082.

 

لُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (٨٠) إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (٨١) وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ (٨٢)

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya; “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.” Dan jawaban kaumnya tidak lain hanya berkata, “Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari negerimu ini, mereka adalah orang yang menganggap dirinya suci.”

Mereka memburu laki-laki mana pun yang datang ke kota tersebut, termasuk dua orang laki-laki tampan yang merupakan tamu Nabi Luth a.s.. Dua orang laki-laki tersebut merupakan malaikat yang diutus Allah kepada Nabi Luth a.s.. Meski Nabi Luth a.s. berupaya sekuat tenaga untuk melindungi kedua tamunya dan menawarkan kedua putrinya pada mereka, mereka tetap bertahan dengan nafsu biadabnya. Allah berfirman dalam QS al-Hijr: 7881.

 

وَجَآءَهُۥ قَوْمُهُۥ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِن قَبْلُ كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ قَالَ يَٰقَوْمِ هَٰٓؤُلَآءِ بَنَاتِى هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ فِى ضَيْفِىٓ ۖ أَلَيْسَ مِنكُمْ رَجُلٌ رَّشِيدٌ (78) قَالُوا۟ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِى بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ (79) قَالَ لَوْ أَنَّ لِى بِكُمْ قُوَّةً أَوْ ءَاوِىٓ إِلَىٰ رُكْنٍ شَدِيدٍ (80) قَالُوا۟ يَٰلُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَن يَصِلُوٓا۟ إِلَيْكَ ۖ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ ٱلَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ إِلَّا ٱمْرَأَتَكَ ۖ إِنَّهُۥ مُصِيبُهَا مَآ أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ ٱلصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ ٱلصُّبْحُ بِقَرِيبٍ (81)

“Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki". Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)". Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?"

Dalam ayat ini juga disebutkan bahwa kebejatan kaum Sodom yang kian menggila ini taklepas dari dukungan istri Nabi Luth. Dialah pihak yang membocorkan kedatangan kedua tamu Nabi Luth kepada kaumnya. Walhasil dia pun takluput dari azab Allah Swt..

Kisah ini memberikan pelajaran penting bagi kaum muslimin, bahwa maraknya kaum pelangi saat ini taklepas dari dukungan berbagai pihak. Tentunya, mereka sampai berani melakukan pesta seks, taklepas dari dukungan berbagai pihak yang mengamini tindakan mereka. Maka laknat Allah tentu takhanya dijatuhkan bagi pelaku, tapi juga bagi para pendukung dan penyedia semua fasilitas, termasuk berbagai pihak yang bekerja keras untuk mengopinikan, mengkampanyekan, dan bahkan melegalkannya dalam bentuk UU. Sungguh tak terbayangkan dosa besar dan azab yang sangat pedih akan mereka terima kelak, meski mereka bukan pelaku.

Mirisnya kian hari, pendukung perilaku kaum Sodom ini kian bertambah, seiring dengan opini masif yang terus digencarkan. Lingkungan yang bebas dan UU yang mandul turut andil dalam mempercepat arus budaya menjijikkan ini. Maka ketika arus ini menjadi sangat masif, sistemik, dan terorganisir, sudah seharusnya kaum muslimin pun bergegas untuk menghentikannya dengan menerapkan syariat Islam secara kafah dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah. Wallahu a’lam bisshowwab.[]

Posting Komentar

0 Komentar