Siti Rima Sarinah
#MutiaraHadis — Kaum muslim baru saja bertemu dengan bulan penuh kemuliaan, bulan Ramadan. Bulan Ramadan menjadi bulan yang sangat ditunggu-tunggu bagi kaum muslim, sebab di bulan ini Allah Swt. melipatgandakan pahala yang tidak akan didapatkan di bulan-bulan lainnya. Maka, setiap muslim pasti sangat bersyukur diberi kesempatan untuk bisa kembali bertemu dengan bulan obral pahala dari-Nya.
Ramadan merupakan bulan yang di dalamnya kaum muslim diwajibkan untuk berpuasa selama 30 hari. Perintah berpuasa ini dicantumkan dalam firman-Nya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (QS al-Baqarah: 183)
Ayat ini sangat familier bagi umat Islam dan telah memahami bahwa Allah Swt. menyeru kepada orang-orang beriman untuk melaksanakan perintah berpuasa. Di ayat tersebut Allah Swt. bukan menyeru kepada umat Islam tapi orang-orang yang beriman. Sebab, banyak orang yang mengaku beragama Islam tetapi enggan melaksanakan perintah dan menjauhi larang-Nya. Sehingga, Allah Swt. hanya menyeru kepada orang-orang beriman yang mereka pasti mau dan bersegera melaksanakan apa saja yang diperintah dan meninggalkan yang dilarang oleh-Nya.
Puasa adalah salah satu dari perintah Allah dan masih banyak perintah Allah lainnya yang wajib untuk kita tunaikan, baik laki-laki maupun perempuan yaitu kewajiban dakwah. Dakwah adalah kewajiban yang harus ditunaikan setiap hari dan setiap waktu. Sebab, dakwah merupakan ummul wajibah atau mahkota kewajiban, yang apabila tidak ditunaikan maka hancurlah kehidupan manusia.
Jika puasa di bulan Ramadan pahalanya hanya untuk diri pribadi. Sedangkan dakwah, menjadi pahala jariyah yang terus mengalir bahkan pada saat kita sudah tidak ada di dunia ini. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun." (HR Muslim)
Dalam hadis Nabi saw. yang lain juga beliau bersabda, “Seorang yang berilmu, beramal dan mengajarkan (ilmunya) akan dipanggil sebagai orang besar (mulia) di kerajaan langit.” (HR Tirmidzi)
Begitu banyak keagungan balasan bagi orang-orang berdakwah tidak hanya pada besarnya balasan untuknya, tetapi juga pahala yang didapatkannya bak seperti air yang terus menerus mengalir tanpa henti.
Rasulullah saw. dan para sahabatnya menjadi contoh teladan bagi kita dalam mengemban dakwah semasa hidupnya hingga ajal menjemput. Tidakkah kita menginginkan kemuliaan dan bisa bersama Rasullullah dan para sahabatnya di surga kelak sebagai imbalan mengemban risalah Allah? Tentu setiap muslim yang memahami kehidupan sebagai wasilah untuk beribadah akan melayakkan diri untuk menjadi pengemban dan pejuang agama Allah Swt..
Kita lihat hari ini, di bulan yang penuh berkah kaum muslim masih berada dalam kungkungan sistem buatan manusia (sekularisme). Di belahan bumi lainnya kaum muslim terus dianiaya, dizalimi dan disiksa hingga mereka di bunuh, bahkan di bulan Ramadan ini mereka terus mendapatkan penganiayaan tersebut. Bisakah kita mendapatkan ampunan dan pahala dari ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadan dengan membiarkan saudara-saudara seakidah kita dibunuhi oleh musuh-musuh Islam yang dilaknat oleh Allah?
Bagaimana mungkin kita bisa menolong saudara-saudara kita di Palestina, Suriah, dan negeri-negeri muslim lainnya apabila dakwah kita tidak tunaikan? Dakwah adalah bentuk kepedulian dan kasih sayang kita terhadap sesama muslim. Dengan dakwah kita bisa mengopinikan kepada semua umat manusia bahwa musuh-musuh Islam dan sekutunya harus dienyahkan dari bumi milik Allah ini. Menyadarkan kaum muslim dan seluruh manusia di muka bumi ini, bahwa hanya Islam dengan syariat-Nya yang mahasempurna mampu menjadi perisai/penjaga dari berbagai kezaliman kaum Yahudi dan antek-anteknya.
Oleh karena itu, jangan pernah mengabaikan kewajiban dakwah dan jangan pernah memisahkan kewajiban dakwah dan puasa di bulan Ramadan. Sebab, keduanya adalah perintah yang wajib kita tunaikan selama Allah Swt. memberikan kesempatan hidup di dunia. Seluruh kaum muslim harus bersinergi dalam perjuangan dakwah agar Ramadan ini adalah Ramadan terakhir tanpa perisai (Khilafah), agar tidak ada lagi saudara- saudara muslim kita yang terjajah dan teraniaya.
Teruslah melangitkan doa-doa kita di bulan penuh kemuliaan, semoga Allah memberikan pertolongan atas perjuangan dakwah ini. Seluruh kaum muslim senantiasa istikamah dalam mengemban dakwah. Dengan nasrullah dan izin-Nya, kaum muslim bisa menegakkan Khilafah yang akan menjadi penjaga dan perisai bagi umat manusia. Wallahua'lam bishawab.[]
0 Komentar