Rini Sarah
#Remaja — Netizen +62 tetap tak diberi jeda. Walaupun sedang menjalani ibadah puasa di Ramadan nan mulia, kita tetap harus mengurusi permasalahan artis Korea. Hmmm, tidak ada habis-habisnya ya.
Kali ini, giliran Kim Sae Ron dan Kim Soo Hyun yang harus dikawal jalan ceritanya. Tapi, di sini kita tidak akan bahas masalah pergaulan mereka berdua, kita bahas masalah Kim Sae Ron-nya saja.
Kim Sae Ron dikabarkan tewas bunuh diri pada 16 Februari 2025. Menurut berita, keputusan Kim Sae Ron mengakhiri hidupnya ada kaitannya dengan kecelakaan yang dialaminya. Parahnya, dia mengalami kecelakaan karena mabuk. Padahal di Korea Selatan, mengendarai mobil dalam kondisi mabuk (Driving Under Influence/DUI) dilarang keras dan bisa dikenakan denda besar.
Kalau kita renungkan, di sini ada keanehan. DUI dilarang dan disanksi keras, bahkan pelakunya kena sanksi sosial, tetapi minuman beralkohol yang sudah pasti memabukkan itu legal di sana. Budaya mabuk-mabukkan juga diperlihatkan dengan bebas dalam berbagai produk media audio visualnya, di drakor misalnya. Adegan itu biasa ada.
Padahal kalau sudah mabuk, konsekuensinya pengendalian diri blong. Karena minuman memabukkan itu kan merusak atau menghilangkan akal. Sementara akal adalah satu-satunya alat untuk mengontrol mekanisme tubuh dan perilaku manusia. Di lain pihak, akal juga akan error jika referensi berpikirnya salah total.
Ramadan adalah Dojo
Berbicara tentang pengendalian diri, sudah pasti relate sekali dengan Ramadan. Ramadan adalah dojo (tempat latihan) untuk membangun dan meningkatkan pengendalian diri. Karena di bulan ini ada sebuah formula latihan yang efektif yaitu puasa.
Puasa itu melatih kita jadi pribadi takwa. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 183 yang terjemahannya berbunyi, "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Ustaz Ismail Yusanto menjelaskan bahwa takwa adalah kemauan untuk taat kepada Allah dan Rasulullah. Wujudnya kita senantiasa menjalankan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan seluruh larangan-Nya. Ketika berpuasa, sesuatu yang di bulan lain dibolehkan oleh Allah menjadi dilarang. Misalnya, makan minum di siang hari. Hal itu harus dilakukan dan kita bisa melakukannya. Kita kendalikan diri kita supaya tidak melakukannya, walaupun tidak ada orang yang melihat. Jika hal yang biasanya boleh dilakukan jadi dilarang, lalu kita bisa kendalikan diri kita untuk tidak melakukannya, maka untuk perbuatan yang sudah sepanjang masa dilarang harusnya kita jadi lebih bisa.
Levels Up kan pengendalian dirinya?! Contoh, minum minuman keras itu haram kan sepanjang masa. Itu harusnya lebih mudah ditinggalkan. Kan makan minum di siang hari yang dibolehkan aja ternyata bisa kita tinggalkan ketika Ramadan. Naiklah derajat takwa kita.
Hanya saja, takwa memang tidak akan muncul tanpa landasan iman. Bagaimana mau taat sama Allah dan Rasulullah dan menjalankan syariat yang tersurat dan tersirat dalam Al-Qur’an dan hadis jika kita tak mengimani Allah, Rasulullah, dan Al-Qur’an. So, first thing first you have to do, kita perkuat keimanan kita kepada rukun iman. Setelahnya, kita sadari bahwa kita ini senantiasa ada koneksi kepada Allah. Lalu, kita juga sadar bahwa hidup di dunia adalah untuk ibadah dan jadi khalifah di bumi. Terus, nanti setelah meninggal kita akan diminta pertanggungjawaban atas tugas kita tadi. Kalau kesadaran ini sudah terbentuk, insya Allah, kita akan senantiasa punya kendali pada diri agar selalu bertakwa.
Semua proses menuju pribadi yang lebih baik dari segi ketakwaan ini akan lebih mudah prosesnya ketika kita berada di bulan Ramadan. So, mumpung Ramadan masih tersisa beberapa hari lagi, skuy kita gaskeun untuk mengakselerasi proses menjadi orang yang punya pengendalian diri yang baik hingga kita bisa wujudkan takwa. Karena takwa itu penting. Kita bisa jadi mulia di sisi-Nya karena takwa. Kita bisa dapat rida dan surga-Nya karena takwa juga. Takwa ini juga menentukan posisi kita di akhirat. jadi golongan kanan yang selamat atau golongan kiri yang celaka. Semangat!
0 Komentar