‎Remaja Smart Club: Aktivis Pelajar Muslimah Kabupaten Bogor Bincangkan Islam Kafah



#Reportase — Puluhan aktivis pelajar muslimah Kabupaten Bogor mengikuti agenda Remaja Smart Club (RSC) di Bubulak, Kota Bogor, Ahad (23/2). Diskusi ini bertajuk "Peran Aktivis Pelajar dalam Mengembalikan Islam Kafah".

Moderator membuka diskusi dengan menyampaikan tujuan dan aturan diskusi. Forum RSC adalah wadah bagi pelajar muslimah dalam mengembangkan kapasitas diri sebagai aktivis Islam dengan mengangkat Islam kafah sebagai sistem yang diterapkan dalam Khilafah.

Pemaparan materi dilakukan oleh empat kelompok. Masing-masing kelompok berisi 3—4 pelajar. Kelompok pertama, menyampaikan tentang perintah Allah Swt. untuk menerapkan Islam kafah dalam kehidupan berdasarkan nas (Al-Qur'an dan hadis). Selanjutnya, kelompok kedua, menyampaikan tentang sejarah keruntuhan Khilafah, beserta faktor internal dan eksternal penyebab Khilafah runtuh.

Kelompok ketiga, menyampaikan akibat runtuhnya institusi Khilafah di dunia sehingga umat Islam mengalami berbagai kerusakan. Aqilah Hafidzah, salah satu pelajar dari Cileungsi menyoroti kondisi pelajar tanpa adanya institusi Khilafah, mereka mengalami kemunduran moral, krisis identitas muslim, malas berpikir kritis, budak hedonisme, standar hidup liberal, bahkan terjangkit mental issue. Semua itu terjadi akibat buah dari pendidikan sekuler yang lahir dari rahim sistem kapitalisme yang mencengkeram dunia akibat tiadanya Institusi Khilafah.

"Efek dari ketiadaan sosok pemimpin sebagai rain dan junnah, umat jadi tidak memiliki arah, mudah diperbudak, dan hanya dijadikan sebagai alat penghasil materi bagi para penguasa elite kapitalis," jelasnya.

Dunia membuktikan bahwa tanpa adanya Daulah Khilafah, umat tak hanya sakit mental dan fisik secara individu, tetapi berpengaruh ke segala aspek kehidupan. "Akankah kita terus-menerus menutup mata pada kerusakan pemikiran dan sistem saat ini?" ujarnya.

Pertanyaan retorik ini kemudian disambut dengan pemaparan kelompok keempat, tentang tanggung jawab pelajar dalam mengembalikan Islam kafah. Pentingnya membangun visi misi pemuda Islam dengan Islam kafah, sehingga mereka mampu menjadi agent of change bagi peradaban manusia. Terlebih lagi, Indonesia kini mengalami bonus demografi, sehingga peran pemuda dalam mengembalikan Islam kafah harus dioptimalkan.

Selanjutnya, sesi diskusi dipandu oleh moderator yang membagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap peserta diberikan hak menyampaikan pendapat, tanggapan, dan pengalaman terkait materi yang telah disampaikan. Salah seorang peserta menyampaikan keresahannya terkait kondisi pelajar yang kecanduan nonton drama Korea. Fenomena ini relate dengan ketiadaan institusi Khilafah sehingga tidak ada benteng yang melindungi pelajar dari pemikiran dan budaya asing.

Pemateri, Aqilah Hafidzah menanggapi dengan memberikan tips praktis seperti menyibukkan diri dengan kebaikan misalnya belajar, mengikuti forum kajian remaja atau mengikuti forum influencer muslim ideologi yang membahas Korea agar memahami gambaran budaya Korea dalam sudut pandang Islam kafah.

Diskusi berakhir dan moderator menggarisbawahi poin-poin utama untuk disampaikan kembali. Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Nuha, pelajar dari Ciawi. [Mitri]

Posting Komentar

0 Komentar