Hiruk pikuk kehidupan dunia sering membuat manusia terlena. Terlena bahwa dunia adalah fana. Karena sejatinya dunia hanya jembatan untuk menuju surga-Nya. Bukan tujuan yang harus mati-matian diperjuangkan. Diantara hiruk pikuk urusan dunia yang melenakan adalah keberadaan anak-anak. Anak merupakan mutiara dan kesayangan orangtua. Berharap anak keturunannya kelak berhasil meraih cita-cita yang tinggi. Tidak ada orangtua waras yang sengaja menjerumuskan anaknya ke dalam keburukan. Maka dari itu orangtua kemudian berusaha, bekerja banting tulan…
"I am not yet love you because of Allah, time and process will tell the truth”. Ungkapan seorang sahabat yang cukup sederhana namun begitu dalam maknanya. Selama ini kita mungkin sering mendengar atau bahkan kita sendiri turut mengucapkan “anauhibbukifillah, aku mencintaimu karena Allah”. Benarkah? Apa buktinya? Seorang ulama besar Hasan Al Basri rahimahullah berkata: “Banyak manusia yang mengaku cinta maka Allahpun menguji mereka”. Biasanya ketika cinta sudah menuntut pembuktian, di situlah nyali kita diuji, ada yang maju pantang mund…
Merasa aneh dengan judul di atas? Kemarahan kok dibangun? Bukankah seharusnya marah itu diredam atau minimal dikendalikan? Diredam saja lebih banyak yang gagal, ini mengapa justru dibangun? Sepanjang yang kita ingat, apa hal yang paling membuat kita marah? Kehilangan barang? Kehilangan seseorang yang dicintai? Dikhianati teman? Ditipu uang jutaan? Cek-cok dengan pasangan? Anak berulah? Me time bak barang mewah? Di marahi atasan? Atau dihujat netizen karena salah satu postingan? Marah adalah fitrah. Allah Swt menciptakan manusia begitu …
Find Us at :