Nestapa tanpa Khilafah lebih dari seabad dalam perhitungan kalender Hijriyah (101 tahun) atau 98 tahun dalam perhitungan kalender Masehi, dunia Islam kehilangan institusi pelaksananya. Pada 28 Rajab 1342 H atau 3 Maret 1924 M, malapetaka menimpa umat ini, Daulah Islamiyah/ Kekhilafahan Islam yang terakhir (Dinasti Ustmani) diruntuhkan hingga ke akarnya. Kejayaan peradaban Islam selama berabad-abad itu pun tumbang karena sebuah penghianatan. Penghianatan dari segelintir orang di dalam daulah yang haus akan kekuasaan, mereka menjadi agen kaum p…
Pada masa jahiliyah, kaum perempuan begitu dihinakan, dibenci dan tidak mendapatkan haknya. Mereka begitu malu bila mendapat kabar istrinya melahirkan bayi perempuan, sehingga mereka menguburnya hidup-hidup. Pada masa itu pula perempuan tidak pernah mendapatkan hak waris. Ketika suaminya meninggal seorang perempuan harus menunggu selama satu tahun penuh untuk bisa menikah lagi, bahkan ia bisa diwariskan secara paksa. Atau ketika suaminya menjatuhkan talak, maka laki-laki itu akan menghalangi mantan istrinya untuk menikah lagi sampai perempuan…
Assalamu'alaikum Sahabat Muslimah, beberapa waktu lalu MJ melakukan lomba menulis opini dengan tema "101 Tahun Tanpa Khilafah, Kehancuran Kapitalisme & Songsong Peradaban Islam," Masyallah tulisan yang masuk semuanya keren-keren! Namun setelah memasuki babak seleksi dan penjurian dari sekian banyak tulisan, Alhamdulillah sdh ditetapkan pemenangnya... Untuk Sahabat Muslimah yang belum beruntung jangan berkecil hati ya Masih ada hari esok untuk terus belajar dan berkembang. Semoga kita semua senantiasa menjadi penggerak opin…
Cendikiawan Muslim Indonesia, Ustadz Ismail Yusanto menjawab sebuah pertanyaan dari Bung Karebet sebagai host pada acara Ekspo Rajab (Ahad, 27/02/2022) tentang penyebab dari runtuhnya kekhilafahan Islam pada masa itu, beliau menerangkan bahwa Khilafah itu adalah adi kuasa pada masanya. Beliau kembali menerangkan bahwa Khilafah telah mencetak sejarah yang luar biasa terhadap peradapan Islam. Para sejarahwan menyebut sekitar 700 tahun Khilafah menduduki puncak ke-emasannya, namun jika kita hitung semenjak masa Baginda Rasullullah sampai runtuhn…
Dalam acara monumental ‘Rajab Speak Up’ pada Sabtu, 26/2/2022, Ustadz Iwan Januar mengatakan,”Betapa menderitanya umat”. Namun ia katakan, penderitaan akan dirasakan bagi mereka yang merasa menderita. Karena salah satu keunggulan kapitalisme adalah bisa menciptakan orang menderita tapi tetap merasa bahagia. Itulah kebahagiaan semu yang diciptakan oleh kapitalisme. Menurutnya, ”Bila saat ini masih banyak orang yang terbuai dengan kapitalisme, memang wajar. Oleh karenanya tugas kita saat ini adalah membangunkan mereka”. Ia megingatkan bahwa seka…
“Benarkah Bangsa Indonesia dijajah selama 350 tahun oleh Belanda?”, Ustadz Guslin al Fikrah sebagai host memantik jalannya acara Ekspo Rajab dengan sebuah pertanyaan yang berlangsung secara online pada Jum’at, 25/02/2022. Sejarawan Ustadz Nur Fajarudin menjawab sekaligus mengungkap sejarah yang selama ini dikaburkan dengan jawaban menohok, beliau mengatakan, “350 tahun lebih adalah waktu yang kita pergunakan untuk Jihad Fii Sabilillah melawan Belanda dan para penjajah lainnya”. Beliau menjelaskan bahwa narasi tersebut muncul dari para pemim…
Dalam acara diskusi semalam yang membahas mengenai kritik akidah kapitalisme, KH. Rokhmat S. Labib menjelaskan bahwa akidah adalah perkara yang paling mendasar, sesuatu yang dibenarkan oleh hati dan juga diyakini. Lalu beliau juga mengungkapkan bahwa perkara mendasar tadi (akidah) adalah perkara yang akan menjadi jawaban atas tiga pertanyaan yang sangat mendasar, yaitu darimanakah manusia berasal, untuk apakah manusia hidup di dunia, dan akan kemanakah setelah kehidupan ini? (Kamis, 24/02/22) Lebih lanjut K.H. Rokhmat S. Labib menjelaskan b…
“Jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang, namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi,” demikian ungkapan bijak dari Mohammad Hatta yang sering kita dengar, ungkapan yang begitu memuliakan seorang perempuan disaat masih banyak yang memandang ‘sebelah mata’ kaum hawa ini, meskipun hidupnya telah memasuki sebuah era modern. Perempuan, dikala itu sosoknya yang kerap menjadi bulan-bulanan syahwat, selalu termarjinalkan, dianggap mahluk lemah, kehadirannya di dunia menjadi aib yang begitu memal…
Keluarga dalam pandangan Islam bukan sekedar tempat berkumpulnya suami, istri, dan anak. Lebih dari itu, keluarga memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam menentukan nasib masa depan suatu bangsa kelak. Keluarga juga sebagai institusi terkecil dalam sebuah tatanan masyarakat. Dari keluargalah awal generasi penerus terbentuk. Kualitas generasi ini ditentukan oleh pengajaran dan pendidikan yang didapatkan didalam keluarga. Keluarga diibaratkan sebagai sebuah benteng yang kuat dan kokoh agar mampu menghasilkan mencetak generasi unggu…
“Menurut penelitian, sebelum Islam datang masyarakat nusantara tidak menganut agama Hindu ataupun Budha” ujar bung Niko Pandawa pada malam Ekspo Rajab khusus membahas Jejak Khilafah di Nusantara, Rabu (23/2/2022) secara daring. Ia menyatakan bahwa masyarakat justru mayoritas menganut agama pribumi, sedangkan yang menganut agama Hindu dan Budha adalah kalangan elit para raja. Kemudian tatkala Islam datang sekitar abad ke 7 dan mencapai puncaknya pada abad ke 13, para ulama saat itu mengIslamkan masyarakat sampai ke relung hati mereka, mulai …
Abdurrahman Al-Khaddami mengatakan, “jadi kalau kita ingin mencari identitas yang mempersatukan Nusantara secara real dan secara sukarela tanpa paksaan, ya Islam dengan Khilafahnya. Bahkan Islam itu ada pada level budaya dan bahasa, bagaimana hal itu menjadi jalinan yang tak terpisahkan antara Melayu, Jawa dan Arab yang hari ini kita terima sebagai Bahasa Indonesia, itukan muncul dari bahasa dakwah dan Pendidikan tersebut”, tegasnya dalam acara Ekspo Rajab, Rabu (23/02/2022). Pada malam yang digelar secara daring tersebut, beliau menunjukka…
Kaum muslim telah terpisah dari ibunya yaitu khilafah selama 101 tahun. Tepatnya sejak Inggris lewat agennya yang bernama Mustafa Kemal Attaturk membunuhnya pada 3 Maret 1924 atau bertepatan dengan 27 Rajab 1342 Hijriyah hingga saat ini. Bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya, umat Islam menjadi tercerai berai tanpa kekuatan bagai buih di lautan. Jumlah yang banyak, kekayaan alam yang melimpah, letak geografis yang strategis, SDM yang mumpuni seakan tidak ada arti. Semua itu tak bisa mengembalikan kembali predikat khoiruummah karena S…
Find Us at :