Merasa aneh dengan judul di atas? Kemarahan kok dibangun? Bukankah seharusnya marah itu diredam atau minimal dikendalikan? Diredam saja lebih banyak yang gagal, ini mengapa justru dibangun? Sepanjang yang kita ingat, apa hal yang paling membuat kita marah? Kehilangan barang? Kehilangan seseorang yang dicintai? Dikhianati teman? Ditipu uang jutaan? Cek-cok dengan pasangan? Anak berulah? Me time bak barang mewah? Di marahi atasan? Atau dihujat netizen karena salah satu postingan? Marah adalah fitrah. Allah Swt menciptakan manusia begitu …
Belum lama ini Wakil Presiden Ma’ruf mengatakan, prinsip ekonomi dan keuangan syariah yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dapat berkontribusi bagi dunia. Kontribusi tersebut utamanya dalam hal mencari solusi berbagai masalah yang dialami negara-negara di dunia saat ini. Ma’ruf mengatakan hal tersebut di acara International Conference on Islamic Studies (ICIS) bertema Islam and Sustainable Development yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh secara daring, Senin (4/10/2021). “Prinsip ekonomi dan keuangan sya…
Kekerasan yang dilakukan KKB di Papua kembali terjadi dan memakan korban. Kali ini korbannya tenaga medis di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Penyerangan terjadi Senin, 13/9/2021. Evakuasi dilakukan terhadap 10 orang, terdiri dari 1 prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan 9 tenaga kesehatan (nakes), yaitu 1 dokter, 3 perawat wanita dan 5 mantri. Kondisi mereka sekarang mengalami traumatik yang cukup parah. Selain menerima perawatan fisik mereka juga menerima perawatan psikis (CNNIndonesia.com, 19/9/2021). Banyak pihak…
Kampung Teko, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat di masa lampau terkenal asri dengan dataran tinggi seluas 6 hektar yang ditumbuhi banyaknya pepohonan rindang (tirto.id, 08/01/2018). Seiring waktu, Jakarta menjadi kota metropolitan, luas wilayah ini tersisa 3 hektar dengan jumlah warga 200 KK (cnbcindonesia.com, 29/09/2021). Kini, kondisi permukiman warga terapung di atas banjir langgeng dengan air limbah pabrik sekitar turut “menghijaukan” suasana (okezone.com, 10/02/2018). Tidak ada tanah asli di Kampung Teko saat ini. Tanah tenggelam oleh …
Sudah lebih dari satu tahun sejak Kementerian Pendidikan dan Kemudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) resmi meluncurkan empat kebijakan Merdeka Belajar pada Januari 2020 lalu. Saat ini, sudah ada 11 program Kampus Merdeka yang digadang-gadang akan memberikan kesempatan mahasiswa untuk menjelajahi minat dan mengasah kemampuan melalui program-program di luar kampus. Program-program tersebut antara lain; Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Kampus Mengajar, Kementerian ESDM-GERILYA, Magang, Membangun Desa (KKN Tematik)…
Wacana penggalangan dukungan untuk kontestasi politik 2024 telah tampak menjadi perhatian partai politik dan wakil rakyat. Mereka berfokus menggalang koalisi dan menjajaki berbagai posisi demi mengamankan kedudukan. Hal ini dapat dilihat dengan bergabungnya salah satu dari tiga partai oposisi ke dalam koalisi pemerintah, yakni Partai Amanat Nasional (PAN). Pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing, berpandangan bahwa bergabungnya PAN bukan merupakan sesuatu yang mengherankan, “...Karena di politik itu tidak ada musuh sejati tidak ada kawa…
Sebagian pengusung paham moderasi beragama menggunakan dalil dalam QS Al Baqarah : 143 yang berbunyi وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَٰكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” (QS. Al Baqarah: 143) Menurut para pengusung paham moderat, ayat ini menunjukkan bahwa umat Islam adalah umat moderat. …
Find Us at :